Hari Ini Kualitas Udara Jakarta Peringkat Terburuk di Dunia
Berita Baru, Jakarta – Kualitas udara di DKI Jakarta tercatat sebagai yang terburuk di dunia berdasarkan laporan yang dirilis AQ Index. Indeks kualitas udara di DKI Jakarta pada Rabu (15/6/2022) pukul 09.50 WIB tercatat di angka 183 US AQI dengan PM 2.5 sebesar 118 µg/m³ dan PM 10 sebesar 20,6 µg/m³.
PM 2.5 adalah partikel udara yang lebih kecil dari 2,5 mikron (µm). Kelembaban di Jakarta pagi ini 79 persen, tekanan 1012 megabyte, dan angin 5,4 km/jam. Dengan kondisi tersebut, AQ menempatkan kualitas udara kumulatif di Jakarta sebagai merah atau tidak sehat.
Laporan tersebut menyatakan bahwa “konsentrasi PM 2.5 di udara di Jakarta adalah 23,6 kali lebih tinggi dari nilai pedoman tahunan untuk kualitas udara yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.”
Jika ditilik lebih detail, ada empat stasiun kualitas udara di ibu kota yang masuk dalam peringkat ungu atau masuk dalam kategori kualitas udara sangat tidak sehat. Yaitu ada di Gading Harmony, Jalan Pasir Putih II, TJ Depo Pesing dan Wisma Matahari Power.
Karena kualitas udara yang buruk di Jakarta, maka setiap orang wajib memakai masker saat berada di luar. Selain itu, masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktivitas olahraga di luar ruangan, menutup jendela rapat-rapat, dan mengoperasikan alat pembersih udara atau filter udara ruangan.
Laporan tersebut melanjutkan polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 4.900 kematian di Jakarta pada tahun 2021. Polusi udara juga menelan biaya sekitar US$1.300.000.000 di Jakarta pada tahun 2021.
Selain Jakarta, tiga wilayah lain di Tanah Air juga telah memasang label kualitas udara merah atau tidak sehat. Mereka, kota Santiago, Pakistan, memiliki kualitas udara terburuk kedua di dunia dengan indeks kualitas udara 158 AQI di Amerika Serikat.
Kota Rusia Krasnoyarsk diikuti di tempat ketiga dengan indeks kualitas udara 157 US AQI. dan Dubai, Uni Emirat Arab dengan Air Quality Report 153 dari American AQI.