Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Harga Gabah Terjun Bebas, Petani di Gresik Merugi

Harga Gabah Terjun Bebas, Petani di Gresik Merugi



Berita Baru, Gresik – Pil pahit kembali dirasakan para petani di Kabupaten Gresik. Bagaimana tidak, setelah dihadapkan dengan persoalan kelangkaan pupuk. Kini, para petani harus menerima kenyataan harga gabah terjun bebas atau anjlok disaat musim panen raya tiba.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktak) Desa Babasari, Kecamatan Dukun, Giatno mengatakan, anjloknya harga gabah kering panen atau GPK terjadi sejak seminggu lalu, harga di tengkulak maupun tempat penggilingan semula 4800 perkilo. Namun kini menjadi 4300 perkilo. Artinya ada penurunan sebesar 5 ribu.

“Anjloknya harga gabah dari tengkulak atau tempat penggilingan sudah sejak seminggu lalu,” katanya, Minggu (21/2).

Jika dihitung, kata Giatno, harga gabah saat ini tak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan petani saat menggarap sawahnya, seperti sewa traktor, pengairan, ditambah pupuk sulit. Maka petani akan merugi jika harga tetap diangka 4800 perkilo.

“Kalau harga tetap bertahan diangka segitu tentu petani akan merugi, sebab jika dihitung biaya traktor, operasional, pupuk dan banyak lain-lain,” keluhnya.

Kondisi serupa juga dialami para petani di Kecamatan Duduksampeyan. Hal itu diungkapkan Karto, salah satu petani di Kecamatan Duduksampeyan, ia menilai bahwa faktor pandemi Covid-19 serta curah hujan tinggi menyebabkan para petani terpaksa menjual gabahnya daam bentuk gabah kering panen.

“Petani kesulitan mengeringkan gabah karena curah hujan tinggi dan kurangnya sinar matahari, makanya mereka terpaksa menjual dalam bentuk gabah kering panen. Namun ironinya harga gabah kering panen kini malah anjlok,” terangnya.

Kemudian, lanjut dia, tengkulak berani menaikkan harga sedikit dengan syarat proses panen padi menggunakan mesin perontok padi modern.

“Kalau menggunakan perontok modern tengkulak berani menaikkan harga tapi cuma sedikit, kalau pakai alat manual harganya tetap turun,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, pemerintah segera mencari solusi atas permasalahan ini. Agar kedepan harga gabah tetap stabil disetiap musim panen raya.