Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

H. Sidiq Pramono Terpilih Menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Sleman

H. Sidiq Pramono Terpilih Menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Sleman



Berita Baru, Yogyakarta – H. Sidiq Pramono resmi terpilih menjadi Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sleman masa khidmad 2021-2026 pada Konferensi Cabang (Konfercab) di Ponpes Sunan Pandanaran Candi Ngaglik Sleman, Minggu (28/3).

Sementara itu, KH M Syakir Ali ditetapkan menjadi Rois Syuriah PCNU Sleman periode 2021-2026.

Ketua Panitia Konfercab, Abdul Muiz menjelaskan, pemilihan Rois Syuriah dilakukan oleh Ahlul Halli wal ‘Aqdi (AHWA) yang terdiri dari KH M Syakir Ali, KH M Hasyim, KH Abdullaah Hadziq, KH Muhamad Labib, dan KH Fahmi Basa.

“Sesuai Ad/ART dan diatur dalam Tata tertib, pemilihan Rois Syuriah dilakukan dengan mekanisme Ahlul Halli Wal ‘Aqdi (AHWA). Pemilihan dengan sistem AHWA dimaksudkan untuk menghasilkan kepemimpinan yang solid, berwibawa dan aklamatif melalui musyawarah dan mufakat yang diwakili oleh para Kiai terpilih melalui peroses dari bawah yaitu 17 pengurus tingkat kecamatan, MWC NU,” katanya.

Sedangkan, kata Muiz, pemilihan Ketua tanfidziyah diawali penjaringan bakal calon yang kemudian menghasilkan tiga nama yaitu, KH Muslih Muchtar, H. Sidiq Pramono, dan KH. Saliman.

“Karena sesuai tatib minimal 5 dukungan, maka yang bisa melanjutkan tahap berikutnya 2 calon setelah mendapat persetujuan dari Rois terpilih, yaitu KH Muslih Muchtar dan H Sidiq Pramono,” kata Muiz.

Karena dua kali pemungutan suara yang dilakukan menghasilkan jumlah yang sama, yaitu masing-masing meraih 9 suara antara KH Muslih Muchtar dan H. Sidiq Pramono, akhirnya Pimpinan sidang memutuskan untuk menggunakan sistem undian.

Undian tersebut dilakukan dengan cara dua kertas ditulis nomor satu dan nomor dua, untuk menentukan siapa yang akan mengambil lebih dulu dari sepuluh kertas secara bergantian.

Kemudian disediakan sepuluh kertas undian yang salah salah satunya tertulis “Ketua” dan yang sembilan lainnya kosong. Kemudian, kedua calon bergiliran mengambil dan siapa yang mendapat kertas bertulis “Ketua” maka ia yang terpilih menjadi Ketua Tanfidziyah.

KH Muslih Muchtar mendapat giliran pertama untuk mengambil undian. Setelah secara bergantian 7 kertas belum muncul juga kertas yang bertuliskan Ketua. Kemudian, pada kertas ke delapan yang diambil H Sidiq Pranomo mendapat kertas yang bertuliskan Ketua.