Gubernur Ganjar Minta Warga Segera Evakuasi Diri Jika Erupsi Merapi Memburuk
Berita Baru, Jawa Tengah – Gubernur Jawa Tengah Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menghimbau warganya untuk segera melakukan evaluasi diri jika kondisi erupsi Gunung Merapi semakin parah.
“Kalau situasi meningkat segera dievakuasi. Masyarakat di sana sudah sangat paham,” tegas Gubernur Ganjar saat ditemui sebelum melepas Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jakarta di Lanud Adi Soemarmo, Sabtu (11/3), sebagaimana dikutip dari detikJateng.
“Maka segera mengevakuasi diri sesuai dengan SOP yang sudah ada, pakai maskernya, bawa barang berharga yang pernah dilatihkan kepada mereka. Segera evakuasi diri, ikuti seluruh perintah dari komando yang ada di lapangan,” sambung ganjar.
Ganjar mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan pihak terkait untuk memantau terus progres erupsi Merapi. Ia yakin warga sekitar sudah terlatih dalam menghadapi bencana erupsi tersebut.
“Sampai dengan siang tadi mulai ada asap, terus kemudian batu-batu sudah mulai kelihatan. Saya sudah komunikasi sama beberapa kawan-kawan untuk mengecek,” kata Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar juga menegaskan tim BPBD hingga relawan telah bersiaga di lokasi terdampak. Yakni mulai dari Kabupaten Magelang, Klaten, Boyolali.
“Mudah-mudahan masyarakat termasuk kawan-kawan di kades, relawan, di BPBD, SAR, dan semua yang ada di sana segera bisa turun membantu. Tempat pengungsian sudah ada sebenarnya, tinggal itu disiapkan saja karena sebenarnya masyarakat di sana relatif terlatih,” katanya.
“Saya minta untuk kepala daerah yang ada di Kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali untuk bisa membantu memimpin kondisi ini agar kemudian bisa mengarahkan warga yang ada di sana, termasuk logistik disiapkan semuanya,” jelas Ganjar.
Erupsi Merapi
Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta kembali muntahkan awan panas guguran (APG) ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta melaporkan awan panas guguran itu terjadi pada Sabtu (11/3) sekitar pukul 12.12 WIB.
“Jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung,” sebut BPPTKG dalam pesan tertulisnya.
BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.