Gerak Cepat, PBNU Teken MoU dengan KLHK dan KKP
Berita Baru, Jakarta – Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmah 2022-2027 dan Peringatan Harlah Ke-96 NU telah resmi digelar di gedung Dome Balikpapan Sport and Convention Center, pada Senin (31/1) kemarin.
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Mendikbud dan Ristek Nadiem Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Kapolri Listyo Sigit Wibowo.
Sebelum prosesi pengukuhan, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya melakukan penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding bersama Menteri LHK Siti Nurbaya, dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.
MoU PBNU dengan Menteri LHK berkaitan tentang Pelestarian, Pemulihan dan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan dan Lingkungan Hidup.
Sedangkan MoU PBNU dengan Menteri KKP mencakup tentang Membangun Sinergisitas Program Sektor Kelautan dan Perikanan.
Dalam sambutannya Gus Yahya menyebutkan tujuan MoU tersebut adalah untuk membangun kerjasama secara nasional, sedangkan pelaksanaannya akan dilakukan oleh cabang-cabang di tingkat Kabupaten/Kota.
“Tujuan kami adalah menggalang kerjasama untuk suatu agenda bersama secara nasional, yang nantinya akan kita jabarkan untuk dilaksanakan di tingkat cabang-cabang,” jelas Gus Yahya.
Menurutnya, nota kesepahaman yang telah dibuat PBNU dengan berbagai pihak akan dilaksanakan paling sedikit di 200 cabang.
“Insyaallah potensial kita akan punya jabaran program yang bisa dilaksanakan sekurang-kurangya di 200 PCNU seluruh Indonesia,” terang Gus Yahya optimis.
Terkait MoU antara PBNU dengan Menteri LHK dan Menteri KKP tersebut, Gus Yahya menyebut akan segera dilanjutkan dengan kegiatan bersama.
“Akan langsung kami inisiasi minggu depan pada tanggal 5 Februari 2022 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, untuk program pengembangan kampung nelayan yang merupakan kerjasama Nahdlatul Ulama dengan Kementerian KKP, insyaallah,” kata Gus Yahya.
Seminggu setelah Labuan Bajo, imbuh Gus Yahya, PBNU juga akan menginisiasi kegiatan bersama Kementerian LHK di wilayah Sumatera.
“Sedangkan kerjasama dengan Kementerian LHK akan kami inisiasi minggu berikutnya pada tanggal 12 Februari 2022 di Muara Enim, Sumatera Selatan,” jelas Gus Yahya.
Strategi kolaborasi tersebut, menurut Gus Yahya diharapkan dapat memicu konsolidasi organisasi dan pemberdayaan seluruh jaringan elemen serta pengurus NU dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, bahkan sampai desa dan kelurahan.
“Ini penting supaya Nahdlatul Ulama mampu menghadapi berbagai tantangan berat di masa depan, secara lebih utuh, lebih kompak, dan lebih seirama,” urai Gus Yahya.
Pria asal Rembang tersebut juga menyampaikan terimakasih kepada Menteri LHK dan Menteri KKP, karena telah bersedia menjalin kerjasama dengan PBNU.
“Izinkan kami pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih, khususnya kepada Ibu Menteri LHK dan Bapak Menteri KKP yang telah bersedia menjalin kerjasama dengan kami,” ungkap Gus Yahya.