Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gus Hilmy

Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Gus Hilmy Tekankan Pentingnya Sikap Toleransi



Berita Baru, Yogyakarta – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Hilmy Muhammad, menyampaikan pentingnya sikap toleransi dalam kehidupan berbangsa. Dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Pondok Pesantren Ummu Sa’adah, Mantrijeron, Yogyakarta, Gus Hilmy menjelaskan bahwa toleransi bukan berasal dari kelemahan atau rasa takut, melainkan dari kekuatan dan kebesaran hati.

“Sikap toleran itu berat dijalani karena membutuhkan kesabaran dan kebesaran hati. Oleh karena itu, sikap ini hanya bisa dilakukan oleh pembesar yang sering diistilahkan dengan ‘negarawan’,” ujar Gus Hilmy.

Lebih lanjut, Gus Hilmy menegaskan bahwa orang yang toleran akan memaafkan kesalahan orang lain meskipun memiliki kemampuan untuk menghukum. Ia juga memaklumi perbedaan dan tidak menganggap penting hal-hal sepele yang berbeda. “Seorang negarawan pasti menjamin toleransi, sebab dia menyadari bahwa kita itu berbeda, baik bahasa, latar belakang, maupun karakter,” tambahnya.

Dalam konteks Islam, menurut Gus Hilmy, tidak ada satu ayat pun dalam Alquran yang mengancam agama lain. Islam justru mengajarkan umatnya untuk saling bertenggang rasa. “Bahkan Kanjeng Nabi Muhammad diperintahkan memaafkan kepada orang yang sudah mengkhianatinya. Dan Allah Subhanahu Wata’ala tidak melarang kita untuk berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita meski berbeda keyakinan,” tutur Gus Hilmy.

Sikap toleransi, lanjutnya, juga diterapkan di pondok pesantren. “Para santri senantiasa menerapkan prinsip-prinsip toleransi sehingga kehidupan di pondok pesantren damai dan kondusif untuk belajar,” katanya.

Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga, Prof. Sahiron Syamsuddin, yang turut hadir, menyatakan bahwa untuk menjalankan toleransi, dibutuhkan piranti seperti yang disiapkan oleh negara melalui program moderasi beragama. “Terdapat empat hal yang harus dilakukan untuk mencapai toleransi, yaitu bersikap terbuka terhadap agama dan aliran yang berbeda, anti-kekerasan, menghormati budaya lokal, dan komitmen kebangsaan,” papar Prof. Sahiron.

Nyai Hj. Fatma Zuhrotun Nisa, pengasuh PP Ummu Saadah, menyambut baik kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR tersebut. “Materi ini sangat penting untuk kita ketahui dan pahami karena merupakan dasar dari ideologi bangsa kita. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita wajib mengetahuinya agar dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.