Gelar PKM, Studi THP IST Guluk-Guluk Latih Warga Kelola ‘Tahu’ Jadi ‘Tahu Sutera’
Berita Baru, Jakarta – Puluhan ibu-ibu rumah tangga di Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Sumenep, Jawa Timur, mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Institut Sains dan Teknologi (IST) Annuqayah Guluk-Guluk, pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tersebut mengusung tajuk ‘Pelatihan Pengembangan Industri Tahu Skala Rumah Tangga Menjadi Tahu Sutera’ diharapkan ibu-ibu di Desa Jaddung mampu memproduksi tahu menjadi tahu sutera yang bernilai ekonomi yang lebih tinggi.
Ketua Program Studi THP IST Annuqayah Guluk-Guluk, Vita Kurnia Utami dalam sambutannya mengatakan, bahwa Program ini ditujukan kepada masyarakat ibu-ibu rumah tangga khususnya di Desa Jaddung.
“Supaya ibu-ibu mampu memanfaatkan produksi tahu biasa menjadi tahu sutera dengan cara murah meriah namun memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” kata Vita Kurnia Utami, Alumni Universitas Brawijaya, kepada Beritabaru.co, Selasa (24/5).
Sementara itu, Ach. Haris Abdi Manaf, selaku Ketua Tim PKM Prodi THP IST Annuqayah Guluk-Guluk menuturkan program PKM ini menggandeng Pabrik Tahu Barokah di wilayah tersebut, serta penyelenggaranya hanya melibatkan ibu-ibu rumah tangga di Desa Jaddung.
“Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan ekonomi keluarga, dan mengurangi kekerasan terhadap perempuan, di tengah pandemi saat ini, karena dengan demikian perempuan dapat mandiri dan bisa membantu pemulihan ekonomi di tengah keluarga,” ujar mantan peneliti Gender IPB University ini.
Ia menyebut kegiatan ini juga menghadirkan salah satu dosen program studi Teknologi Hasil Pertanian yang menjadi pemateri, Mohammad Nurul Hidayatullah yang akrab disapa Bapak Dayat Lele karena beliau kebetulan memiliki beberapa jenis usaha yang sedang dikelolanya.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat membantu memperbaiki ekonomi keluarga ditengah pandemi, sekaligus memberikan semangat bagi perempuan untuk terus berusaha menghasilkan karya yang lebih kreatif,” pungkas Haris Abdi Manaf.