Gandeng OMS Lokal, Wahid Foundation Kembangkan Desa Damai di Bima
Berita Baru, Jakarta – Wahid Foundation dengan dukungan UN Women pada tahun ini akan memperluas jangkauan intervensi program Desa Damai di yaitu di Poso dan di Bima. Desa Damai di Poso, Sulawesi Tengah dan di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam program “WISE (Woman Participation for Inclusive Society) Initiative”.
Dalam implementasi program Desa Damai di Bima, Wahid Foundation bekerja sama dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) lokal La Rimpu (Sekolah Rintisan Perempuan untuk Perubahan) memulai kegiatan dengan melakukan audiensi dengan Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri di Pendopo Bupati Bima pada Kamis (22/02).
Kepada Bupati Bima, Wahid Foundation meminta izin untuk memulai program Desa Damai yang fokus dalam penguatan peran dan partisipasi kepemimpinan perempuan, serta ketahanan komunitas dalam mempromosikan toleransi dan kohesi sosial. Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE menyambut baik maksud dari Wahid Foundation tersebut. Bu Indah menyampaikan bahwa aktivitas pemberdayaan yang dilakukan oleh organisasi masyarakat sipil sangat membantu pemerintah dalam menumbuhkan semangat toleransi yang tumbuh dari kelompok bawah sehingga berkontribusi pada kerukunan di tingkat tapak. “Proses ini semoga berjalan dengan lancar, saya sangat mendukung kerja sama antara Wahid Foundation dengan La Rimpu dalam pemberdayaan masyarakat seperti ini,” terang Bu Indah.
Di Bima, Wahid Foundation akan melakukan penguatan di lima desa, yaitu dua desa di Kecamatan Belo yakni; Desa Roka, Desa Renda, dan tiga desa di Kecamatan Woha, yakni; Desa Kalampa, Desa Dabibou, dan Desa Penapali.
Untuk memaksimalkan pendampingan bersama La Rimpu, Wahid Foundation melaksanakan Workshop terkait teknis pelaksanaan, peran lembaga, dan persiapan lainnya untuk proses implementasi program. Workshop tersebut dilaksanakan di Kalikuma Library, Kota Bima selama dua hari pada 23-24 Februari 2024.
Plh Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Siti Kholisoh menyampaikan, workshop tersebut fokus untuk membangun kapasitas dan meningkatkan keterampilan kelompok perempuan dalam pencegahan konflik intoleransi dan radikalisme serta memberdayakan peluang pengembangan ekonomi lokal.
“Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat peran komunitas dalam mendukung norma-norma sosial yang positif dengan mengedepankan kesetaraan gender, kohesi sosial dan sirkuler ekonomi yang berkelanjutan,” kata Siti Kholisoh.
Ia berharap, melalui workshop tersebut, pemuda-pemudi Desa Damai memiliki keterampilan yang cukup dalam mempromosikan nilai-nilai perdamaian toleransi untuk mencegah narasi ekstremisme kekerasan.
Diketahui, Kegiatan WISE Initiative ini akan dilaksanakan selama tiga belas bulan yaitu mulai Januari 2024 hingga Juni 2025 di beberapa desa di Kabupaten Bima. Desa-desa yang akan menjadi sasaran kegiatan merupakan desa yang sudah di-assessment dan secara umum mendukung untuk pelaksanaan program tersebut.