FGD BP Batam: Membangun Semangat Ekspor untuk Peningkatan Ekonomi Nasional
Berita Baru, Yogyakarta – Pulau Batam menjadi wilayah strategis sebagai pintu perdagangan internasional bagi Indonesia. Potensi ini terus dikembang Indonesia guna memajukan ekonomi nasional.
Melihat potensi ini, Badan Pengusahaan Pelabuhan Bebas (BP) Batam, menggelar seminar bertema ‘Membangun Semangat Ekspor untuk Peningkatan Ekonomi Nasional’ di Grand Orchid Hotel, DI. Yogyakarta, Rabu (16/8).
Dalam sambutannya, Wakil Ketua BP Batam Purwiyanto menyebut kota Batam strategis karena berada di antara negara Singapura dan Malaysia, yang dipisahkan oleh Selat Malaka.
“Batam telah berkembang sebagai negara industri perkapalan, perdagangan dan pariwisata secara progresif selama 51 tahun terakhir,” kata Purwiyanto.
Salah satu poin penting yang disampaikan Purwiyanto adalah pengakuan atas kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang dikenal di Pulau Batam.
Pemerintah pusat juga telah menetapkan dua kawasan ekonomi khusus di sini, menunjukkan komitmen untuk mengembangkan ekonomi di wilayah ini.
Selain itu Pemerintah pusat juga telah merilis kebijakan mengenai pengelolaan kawasan peran luas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan, dan Karimun (BBK).
Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan ekosistem investasi, pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing kawasan.
“Ketentuan tersebut menjadi angin segar bagi para investor asing dan secara otomatis meningkatkan nilai tambah Kota Batam untuk bersaing dengan negara lainnya di kawasan Asia Pasifik,” sebut Purwiyanto.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti pentingnya infrastruktur jalan yang memadai karena sangat penting untuk memastikan mobilitas barang dan logistik, terutama dalam menghubungkan bandara dan pelabuhan tanpa hambatan yang signifikan.
Sebagai bagian dari rencana besar pembangunan, pemerintah telah mengambil langkah untuk memperbaiki dan mengembangkan fasilitas umum, terutama dalam pembangunan jalan arteri di Kota Batam.
“Kami memulai rencanaa besar pembangunan dengan melakukan perbaikan dan pengembangan pada fasilitas umum khususnya pemgambangan jalan-jalan arteri di Kota Batam,” katanya.
Sejumlah proyek pembangunan juga diumumkan, termasuk pembangunan Jalan Batu Ampar-Nogsa, Jalan Yos Sudarso Tahap 3, pelebaran Jalan Hang Jebat di kawasan pariwisata Nongsa, serta pembangunan flyover Sei Ladi yang direncanakan selesai pada tahun 2024.
Dalam upaya memperkuat konektivitas kota dengan dunia internasional, Badan Pengusahaan Batam bekerja sama dengan konsorsium melalui PT Bandara Internasional Batam.
Konsorsium ini melibatkan PT Angkasa Pura I, Incheon International Airport Corporation, dan PT Wijaya Karya, dengan tujuan membangun infrastruktur yang menjadikan Batam sebagai gerbang internasional di bagian barat Indonesia.
Semua langkah ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam memperkuat ekonomi nasional dan mendukung pertumbuhan wilayah Pulau Batam dalam skala yang lebih besar.
“Sebagai gerbang internasional di Indonesia bagian barat, Batam membutuhkan infrastruktur yang menghubungkan kota Batam dengan seluruh dunia,” pungkas Purwiyanto.