Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dituduh Terima Suap Jiwasraya, Erick Thohir Mengelak

Dituduh Terima Suap Jiwasraya, Erick Thohir Mengelak



Berita Baru, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir curiga ada pihak yang sengaja membuat isu-isu miring di tengah sengkarut masalah Jiwasraya. Pasalnya ia dituduh menerima suap dari kasus Jiwasraya, tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai Rp 100 miliar – Rp 200 miliar.

Erick Thohir justru bingung mengapa dirinya terseret dalam kasus Jiwasraya. Padahal sejak menjabat jadi menteri 4 bulan silam, pihaknya gencar bersih-bersih dan bekerjasama dengan menteri lain yang tengah kompak-kompaknya.

“Saya dengar minggu depan Istana, Kementerian BUMN, KPK akan didemo. Dibilang saya ambil uang, saya bingung kan baru datang baru mau bersih bersih,” kata Erick Thohir saat menyambangi korban banjir di Teluk Naga, Tangerang, Minggu (5/1).

Erick menyangka, tuduhan itu merupakan teriakan dari oknum-oknum perampok Jiwasraya yang gerah saat masalah ini mulai masuk proses hukum.

“Ini kan jangan-jangan kita balik yang teriak-teriak ini yang ketakutan ini dibongkar. Mungkin akan banyak oknum-oknum yang gerah selama ini jarah Jiwasraya dan sekarang Jaksa Agung proses hukum mulai masuk,” tambahnya.

Erick menegaskan, upaya Kementerian BUMN memastikan agar bisnis Jiwasraya tetap bisa berjalan. Sementara di sisi hukum juga bergulir upaya membongkar oknum-oknum perampok dana nasabah Jiwasraya.

“Tapi tentu kalo hukum bukan di wilayah saya dan Bu Sri Mulyani. Saya dan Bu Sri Mulyani memastikan nasabah dapat kepastian dari pada yang sudah wajib terima,” ujar Erick.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir dituduh menerima dana sebesar Rp 100 miliar- Rp 200 miliar dari Jiwasraya. Sebagai informasi, kasus Jiwasraya merebak sejak Menteri BUMN Rini Soemarno mendapat laporan dari direktur yang baru ditunjuk pertengahan tahun 2018, Asmawi Syam.

Laporan itu terkait adanya cadangan kerugian dalam jumlah besar yang belum dihapusbukukan dan dibiarkan OJK dan KAP. Publik pun tidak tahu selama datanya disimpan erat perusahaan.