Ekonomi RI Diproyeksikan Pulih pada Tahun 2021
Berita Baru, Jakarta – Ekonomi Republik Indonesia diproyeksikan akan pulih pada 2021 berdasarkan proyeksi berbagai lembaga internasional. Hal ini disebabkan salah satunya oleh ketersediaan vaksin yang meningkatkan optimisme pemulihan.
Menteri Koordinator (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, strategi kebijakan pemerintah akan difokuskan pada empat faktor utama penggerak perekonomian yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor.
“Pemerintah terus mengalokasikan Anggaran Penanganan COVID-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) pada 2021 yang mencapai Rp699,4 triliun atau sekitar USD49,6 miliar. Program tersebut mencakup sektor kesehatan dan perlindungan sosial, dukungan UMKM dan pembiayaan perusahaan, serta insentif bisnis. Selain itu, terdapat berbagai program prioritas dalam upaya mendorong penciptaan lapangan kerja,” kata Menko Airlangga dalam siaran pers yang diterima, Rabu (24/3).
Selain alokasi anggaran PC-PEN, Airlangga mengatakan, pemerintah fokus pada percepatan program vaksinasi dalam upaya membentuk herd immunity.
“Untuk mendukung program vaksinasi, pemerintah telah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) di 15 provinsi. Kebijakan ini cukup efektif menekan angka kasus positif, tercermin dari tren penurunan angka kasus positif COVID-19,” katanya.
Dalam jangka panjang, lanjut Airlangga, pemerintah berkomitmen untuk melakukan reformasi struktural, melalui implementasi UU Cipta Kerja.
“Undang-undang ini akan menyederhanakan dan mensinkronkan peraturan yang jumlahnya terlalu besar yang seringkali menghambat. UU Cipta Kerja berperan sebagai jembatan antara program mitigasi COVID-19 dan reformasi struktural jangka panjang,” tegasnya.
Selain itu, menurutnya, untuk mengisi kesenjangan infrastruktur dan mencari sumber keuangan dari investor swasta, Pemerintah telah membentuk Indonesia Investment Authority (INA). Pembangunan infrastruktur juga akan dilanjutkan, melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) di tengah pandemi COVID-19.
“Pembangunan infrastruktur ini akan membantu pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Menko Perekonomian.
Airlangga juga mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama ekonomi internasional, salah satunya melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI), selain berbagai kemudahan ekspor yang akan diberikan.