Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dyah Roro Esti: Memperjuangkan Isu-Isu Pemuda dan Isu Berkelanjutan

Dyah Roro Esti: Memperjuangkan Isu-Isu Pemuda dan Isu Berkelanjutan



Berita Baru, Jakarta – Dalam diskusi yang digelar secara virtual oleh Beritabaru.co menghadirkan Executive Director The Strategic Research and Consulting (TSRC) Yayan Hidayat, Ketua DPP PSI Tsamara Amani Alatas, anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti, dan salah tokoh pemuda Jawa Timur Abdul Ghoni .

Dalam kesempatan tersebut, Dyah Roro Esti menegaskan pentingnya peran serta pemuda dalam melahirkan kebijakan yang berdampak luas bagi masyarakat dalam jangka panjang. Salah satu jalur yang dapat digunakan adalah jalur politik.

“Memang peran pemuda tentu sangat amat penting untuk bisa melahirkan atau menciptakan undang-undang yang sifatnya pro pemuda lalu kemudian menciptakan undang-undang yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia bukan hanya lima tahun masa jabatan saja tetapi dampaknya dapat dirasakan 20-50 tahun kedepan,” papar, anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti.

Politisi muda Partai Golongan Karya (Golkar) ini menyadari bahwa kepercayaan publik kepada DPR dan partai politik masih sangat kurang. Ia mengutarakan bahwa anggota DPR terus meningkatkan kepercayaan publik dengan transparansi ataupun mengikutsertakan masyarakat dalam menentukan kebijakan.

“Dari awal saya sebetulnya goalnya adalah bagaimana dapat ikut serta dalam menciptakan masa depan yang keberlanjutan untuk bangsa dan negara Indonesia. Kebetulan di Komisi VII berkaitan dengan sektor energi. Gimana caranya kita melahirkan sebuah kebijakan yang dapat merealisasikan target tersebut. Merealisasikan Target 23% energi baru terbarukan di tahun 2025,” ungkapnya.

Dengan dimunculkannya kebijakan energi baru terbarukan ini, ia berharap mampu meningkatkan investasi serta mampu bersaing dalam pasar energi hari ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa payung hukum energi ini merupakan sebuah terobosan. Sebelumnya, ia melanjutkan, di komisi VII belum pernah menjadi fokus utama. Sebab, yang selalu diurus adalah mineral dan batubara (Minerba) atau Minyak dan Gas (Migas). “Energi baru terbarurakan ini sama sekali belum pernah difokuskan hingga sampai akhinya masuk prolegnas.”

Ia berharap dengan keberadaan pemuda di sebuah institusi khususnya di DPR RI, ia bisa hadir untuk memperjuangkan isu-isu yang berkaitan dengan pemuda lalu kemudian tentunya isu-isu yang dampaknya betul-betul bisa dirasakan 20 sampai 50 tahun kedepan.

“Dengan 10% anggota parlemen pemuda mereka ditugaskan oleh fraksinya di masing-masing komisi yang ada. Kami berharap dengan kapasitas yang mereka miliki bisa menyuarakan sesuai daripada komisi yang diwakilkan untuk menyuarakan aspirasi pemudan dan rakyat Indonesia,” harapnya.