Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dukung Palestina, Forsis Gresik Desak Pemerintah Boikot Produk Israel di Indonesia

Dukung Palestina, Forsis Gresik Desak Pemerintah Boikot Produk Israel di Indonesia



Berita Baru, Gresik – Forum Silaturrahim Santri (Forsis) Gresik mendesak pemerintah memboikot produk-produk Israel yang beredar di Indonesia. Desakan tersebut sebagai upaya pelemahan ekonomi Israel atas penyerangan terhadap rakyat Palestina tepatnya di Gaza yang saat ini kian panas.

Data terbaru menunjukkan, serangan brutal tersebut telah menelan korban jiwa warga sipil Palestina sebanyak 197 orang. 34 diantaranya wanita, 58 anak-anak dan 1.100 orang luka-luka.

“Kami mengajak seluruh pihak menyerukan agar israel menghentikan serangan terhadap palestina, dan mendesak pemerintah Indonesia memboikot seluruh produk dari Israel yang beredar di negeri ini sebagai pelemahan ekonomi Israel,” tegas Ketua Forsis Gresik, Ahmad Shodiq, Senin (15/5).

Shodiq menilai, serangan Israel ke Palestina telah melukai hati umat islam se-dunia. Terlebih diantara sekian kawasan yang terjadi bentrok adalah kompleks Masjid Al-Aqsa.

“Tentu ini sangat melukai hati seluruh umat islam, karena ratusan korban jiwa berjatuhan didominasi warga sipil Palestina yang beragama islam. Apalagi kota Yerussalem atau jalur gaza adalah jantung Palestina, dimana Masjid Al-Aqsa merupakan tempat peradaban islam,” kata Shodiq.

Serangan Israel, lanjut Shodiq menjelaskan, telah keluar dari batas-batas kemanusiaan. Untuk itu, pihaknya mengutuk keras serangan yang telah menelan banyak korban jiwa tersebut.

“Tidak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan, untuk itulah kami mengutuk keras serangan israel terhadap palestina yang tidak berperi kemanusiaan dan telah melanggar hukum internasional,” serunya.

Forsis Gresik juga mendukung penuh pemerintah Indonesia untuk terus berperan aktif dalam upaya penghentian serangan Israel dan memberikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.

Diketahui sebelumnya, kerusuhan bermula dari pengerahan polisi Israel untuk membubarkan warga Palestina yang tengah melakukan ibadah tarawih di masjid Al Aqsa pada sejak Senin (10/5). Sejak itu, kericuhan pun kian pelik hingga saat ini.