Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Duet Prabowo-Ganjar Mencuat, Gerindra: Terbuka, Kalau Prabowo Capres
Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau panen raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Instagram @ganjar_pranowo)

Duet Prabowo-Ganjar Mencuat, Gerindra: Terbuka, Kalau Prabowo Capres



Berita Baru, Jakarta – Wacana duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Ketum Partai Gerindra dan Gubernur Jawa Tengah itu berfoto saat meninjau panen raya di Kabupaten Kebumen.

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyebut pihaknya terbuka jika Ganjar diduetkan dengan Prabowo. Akan tetapi Prabowo yang menjadi calon presidennya. 

Namun demikian, Hashim mengatakan tak mungkin bila Prabowo menjadi cawapres dari Ganjar. “Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan,” kata Hashim usai acara Deklarasi Prabowo Mania 08 di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/3).

“Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo saya kira kami terbuka, Pak Prabowo terbuka (Ganjar) sebagai calon wakil presiden,” sambungnya.

Sebelumnya, pakar politik Khoirul Umam menyampaikan duet Prabowo dan Ganjar Pranowo mempunyai peluang kemenangan cukup besar di 2024. Karena Gerindra dan PDIP merupakan partai politik papan atas dan keduanya punya elektabilitas yang kompetitif

“Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo membawa peluang kemenangan cukup besar. Sebab, pasangan itu di-back up oleh dua partai politik papan atas dan juga basis elektabilitas kedua figur itu yang cukup kompetitif,” kata Umam.

Meski demikian, Umam menilai peluang itu juga harus mempertimbangkan lawan duet tersebut di Pemilu 2024. Menurutnya, sampai saat ini tidak ada capres yang memiliki elektabilitas dominan untuk pemilihan di 2024.

“Tidak adanya tokoh yang memiliki elektabilitas dominan di Pilpres mendatang, membuat konfigurasi pasangan capres-cawapres menjadi penting untuk ditimbang dan disimulasikan potensi kemenangannya,” ujarnya.

“Artinya, skema Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo juga perlu mempertimbangkan seberapa kompetitif lawan politik yang akan dihadapinya,” tambah Umam.

Selain itu, pengamat politik Adi Prayitno mengatakan momen akrab itu digadang-gadang sebagai sinyal politik Jokowi. “Pertemuan antara Ganjar, Pranowo, dan Jokowi hari ini adalah terkait dengan duet mereka, Ganjar capres dan Prabowo sebagai cawapres,” katanya.

“Ini akan terjadi kalau Prabowo dan Ganjar menanggap Jokowi adalah king maker yang bisa menentukan soal arah koalisi di kubu pemerintah,” ujar Adi.

Menurutnya, sinyal dukungan ini akan dilaksanakan apabila Ganjar dan Prabowo menganggap Jokowi sebagai king maker. Namun demikian, ia menjelaskan ganjalan ada pada pihak Prabowo.