Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Berita Baru, Lockdown Inggris
(Foto: Tempo)

Dua Saintis Inggris Sebut Pencabutan Lockdown Bagian dari Keputusan Politik



Berita Baru, Internasional – Dua penasehat sains yang bekerja untuk pemerintah Inggris berpendapat bahwa pencabutan lockdown terlalu cepat. Sebab Covid-19 dinilai masih berpotensi menyebar di negara itu.

Seorang penasehat itu mengklaim bahwa pencabutan lockdown bagigian dari keputusan politik. Lockdown di Inggris akan dilonggarkan pada Senin (1/6), dengan satu kelompok terdiri enam orang diizinkan bertemu di luar ruangan dan sekolah dasar dibuka lagi secara pelan-pelan.

Pemerintah berharap tes dan pelacakan dapat mengatasi wabah virus corona dan membantu negara itu kembali membuka lagi ekonomi.

Namun Direktur Wellcome Trust Jeremy Farrar yang sekaligus Grup Penasehat Sains untuk Kedaruratan Inggris (SAGE) sepakat dengan koleganya John Edmunds bahwa Covid-19 bisa menyebar kembali dengan cepat. Sehingga penvabutan lockdown di Inggris perlu dipertimbangkan kembali.

“Tes, pelacakan dan isolasi (TTI) harus dilakukan, bekerja sepenuhnya, mampu mengatasi setiap lonjakan segera, respon lokal, hasil cepat dan tingkat infeksi harus diturunkan. Dan dapat dipercaya,” tweet dia.

John Edmunds dari School of Hygiene & Tropical Medicine dan anggota SAGE menyatakan, pemerintah Inggris terlalu berani mengambil beberapa risiko dengan tes dan sistem pelacakan yang belum teruji.

Menurutnya, pembukaan lockdown murni keputusan politik.

“Pemerintah di Westminster jelas membuat keputusan pada tingkat kejadian yang mereka dapat toleransi, level kejadian di Inggris lebih tinggi dibandingkan negara serupa di Eropa,” terangnya.

“Tapi kita jelas memutuskan bahwa kita dapat mentoleransi level kejadian itu, atau yang pemerintah lakukan,” ungkap dia.

Lebih dari 48.000 orang meninggal akibat Covid-19 di Inggris, salah satu yang terburuk di dunia. Diperkirakan terjadi 54.000 infeksi baru per pekan di Inggris.