Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Gus AMI: Prioritaskan Investasi Pertanian

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Gus AMI: Prioritaskan Investasi Pertanian



Berita Baru, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI A. Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Gus AMI mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memprioritaskan investasi bidang pertanian.

“Tidak dapat dipungkiri, bahwa untuk mencapai target tersebut, transformasi ekonomi pada 2022 harus dilaksanakan secara inklusif dan terpadu, melalui peningkatan daya beli dan usaha. Selain itu, transformasi ekonomi juga dilakukan dengan diversifikasi ekonomi melalui peningkatan nilai tambah, penguatan ketahanan pangan, dan pembangunan rendah karbon,” ujar Gus AMI

Peningkatan investasi sektor pertanian, menurut Gus AMI akan menciptakan ketahanan pangan, peningkatan kesejahateraan petani dan nelayan, serta dapat menyerap tenaga kerja yang maksimal.

“Sektor pertanian merupakan sektor yang sangan bisa diandalkan. Dimana sektor ini memberikan sumbangan sebesar 2,95 % dan selalu naik selama pandemi ini. Dimana tanaman pangan tumbuh 10,32 persen didorong oleh peningkatan luas panen tanaman padi. Serta Tanaman Hortikultura yang tumbuh sebesar 3,02 persen karena cuaca yang lebih kondusif,” katanya.

“Pencapaian sektor pertanian yang terus membaik di masa pandemi, tentu harus dibarengi dengan perbaikan kualitas hidup bagi petani dan nelayan. Indikator keberhasilan pembangunan pertanian tidak hanya pada peningkatan dari sisi produksi saja, tetapi juga tingkat kesejahteraan rumah tangga petani harus semakin membaik,” imbuhnya.

Ketua Umum PKB ini juga menambahkan, selama ini, selain nilai investasi di sektor pertanian yang masih cenderung rendah, alokasi untuk development research juga masih jauh dari nilai yang memadai. Padahal pengembangan pada bidang development research dan development sangat penting untuk masa depan pertanian Indonesia, misalnya riset untuk menghasilkan bibit dan benih yang bisa beradaptasi dengan dampak dari perubahan iklim.

“Selain itu pemerintah juga perlu membuat road map yang jelas soal kebijakan pangan dari mulai hulu ke hilir (on farm dan off farm). Salah satu faktor penting dalam sektor pertanian Indonesia, adalah memperbaiki tata kelola distribusi dan rantai pasok agar lebih efisien dan dapat menekan biaya produksi terhadap hasil pertanian petani. Jika hal ini bisa dilakukan maka produk pangan dalam negeri akan mampu bersaing dengan produk pertanian impor,” jelasnya.

“Peningkatan investasi pertanian juga dapat diarahkan untuk meningkatkan produktifitas. Untuk melakukan peningkatan produktivitas lahan, para petani perlu diberikan wawasan dan akses modal yang cukup. Gagasan Bank Tani dan inisiasi pembiayaan untuk pertanian layak menjadi pilihan pemerintah,” pungkas Gus AMI.