DongLeMi: Aplikasi Dongeng Berbasis Karakter untuk Menunjang MBKM
Berita Baru, Yogyakarta – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dongeng, Legenda, Mitos (DongLeMi) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP melaksanakan Pelatihan Kolaborasi Implementasi DongLeMi berbasis Karakter untuk menunjang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I. Yogyakarta.
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Rektor UST Prof. Drs. H. Pardimin, M.Pd., Ph.D., Wakil Rektor I Dr. Imam Ghozali, M.Sc, Wakil Rektor II Dra. Hj. Trisharsiwi, M.Pd., Wakil Rektor III Drs. Widodo Budi, M.Si., Wakil Rektor IV Yuyun Yulia, Ph.D., Kepala LP2M, Dr. Siti Rochmiyati, M.Pd., Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan PTS Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Tahun 2021.
Agenda yang dilaksanakan secara luring tersebut dipimpin oleh Dr. Imam Ghozali, M.Sc. sebagai tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) DongLeMi.
Ketua MGMP SMP, Luhur Budi Wibowo mengungkapkan guru atau pendidik saat ini benar-benar membutuhkan media di dalam pembelajaran seperti aplikasi “DongLeMi” yang bisa diunduh di playstore maupun “Pesona Cerita DongLeMi” dalam versi cetak.
“Kami sangat terbantu dengan adanya aplikasi ini, sehingga murid dapat memanfaatkan gadgetnya untuk belajar,” katanya.
Sementara itu, pemerhati pendidikan di masyarakat, C. Cahayaningsih, M. Pd. menambahkan sebaiknya isi cerita teks fantasi dibuat lebih variasi dan memuat beberapa cerita yang berasal dari berbagai wilayah, bukan hanya dari enam Kabupaten di DIY-Jateng.
Dari kendala tersebut, Dr. Siti Rochmiyati, M.Pd., sebagai ketua penelitian_DongLeMi memberikan solusi bahwa tim sudah menyiapkan sejumlah 200 cerita teks fantasi meliputi Dongeng, Legenda dan Mitos dalam bentuk cetak. Versi lainnya dalam bentuk digital berasal dari provinsi DIY (Kulonprogro, Gunungkidul, dan Bantul) dan Jateng (Magelang, Klaten, dan Kebumen). Selanjutnya, beliau menjawab akan mendokumentasikan lebih variatif dari wilayah lainnya melalui penelitian lebih lanjut.
Peserta lain menanyakan apakah versi aplikasi “DongLeMi” memiliki tingkat kemiripan yang tinggi dengan versi cetak “Pesona Cerita DongLeMi”. Menanggapi hal itu, narasumber pertama Th. Laksmi Widyarini, M. Hum., menjelaskan bahwa alur cerita yang dimuat dalam versi digital hampir sama dengan versi cetak.
“Letak perbedaannya, hanya pada tema aplikasi digital yang terdiri atas “Petualangan I”, “Petualangan II”, dan “Petualangan III”, sedangkan versi cetak terdiri atas “Ceritaku”, “Benang Cerita”, dan “Rinai Cerita”” tuturnya.
Mahasiswa yang terlibat dalam PkM_DongLeMi mengatakan bahwa mereka sebagai mahasiswa UST bangga dapat berkolaborasi dengan dosen dan para guru dari berbagai wilayah. Sebagai wujud dukungan program MBKM. Program PkM berbasis hasil penelitian yang dilakukan ini, memiliki banyak manfaat, di antaranya: peningkatkan softskill tidak hanya di dalam tetapi juga diluar kampus, dan juga pengembangan potensi sebagai bekal menjadi pendidik yang profesional di masa yang akan datang.
Lebih lanjut, Luky Tiasari, M.Pd. sebagai ketua PkM_DongLeMi, aplikasi “DongLeMi” dan “Pesona Cerita DongLeMi” dapat digunakan sebagai salah satu media alternatif berkarakter yang menarik dan menyenangkan di dalam pembelajaran.