Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dirut PDAM Gresik dan Sejumlah Jajaran Diperiksa KPK

Dirut PDAM Gresik dan Sejumlah Jajaran Diperiksa KPK



Berita Baru, Gresik – Dirut PDAM Gresik dan sejumlah jajaran petinggi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Kabupaten Gresik dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani pemeriksaan.

Menurut informasi yang dihimpun, beberapa orang dari unsur pejabat aktif maupun purna di lingkungan perusahaan milik daerah itu dipanggil KPK di dua lokasi berbeda. Lokasi pertama bertempat di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, sementara lokasi kedua bertempat di Badan Pemeriksaan Keuangan Provinsi (BPKP) Jawa Timur.

Salah satu yang diperiksa adalah Siti Aminatus Zariyah selaku Direktur Umum (Dirut) yang masih aktif menjabat. Selain Dirut dan sejumlah jajaran yang masih aktif menjabat, sejumlah nama petinggi PDAM lainnya juga dikabarkan ikut diperiksa.

Saat dikonfirmasi terkait informasi apa benar Dirut PDAM Siti Aminatus Zariyah diperiksa KPK, Humas PDAM Gresik M. Ismail membenarkan bahwa bu Dirut diperiksa KPK.

“Iya mas benar tadi pagi diperiksa di Surabaya,” ujarnya, Selasa (30/3).

Sementara itu, mantan Dirut PDAM Muhammad yang kini menjabat Ketua Komisi IV DPRD Gresik juga disebut-sebut diperiksa. Tetapi, Muhammad membantah telah diperiksa oleh KPK. Ia mengaku tidak tahu menahu dan sedang mengikuti Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) bersama Bupati.

“Saya tidak tau mas, tadi saya ikut LKPJ Bupati. Kalau terkait PDAM sampeyan tanya pihak PDAM langsung,” terangnya.

Diketahui sebelumnya, pemeriksaan tersebut terkait laporan dugaan korupsi anggaran kerjasama PDAM dengan dua rekanan investor sejak tahun 2012 untuk membangun proyek di kawasan Driyorejo, pada September 2015 lalu oleh Chris Hadisusanto salah satu pensiunan PDAM.

Rekanan pertama adalah PT Dewata Bangun Tirta (DBT). Perusahaan ini membangun proyek instalasi pengolahan air di Legundi, Driyorejo dengan investasi sebesar Rp 46 miliar.

Rekanan kedua adalah PT Drupadi Agung Lestari (DAL). Perusahaan ini membangun proyek rehabilitation operation transfer di Krikilan, Driyorejo dengan investasi sebesar Rp 86 miliar.