Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Vaksin Covaxin India. Foto: Reuters.
Vaksin Covaxin India. Foto: Reuters.

Dilema Vaksin Covaxin India, Warga Masih Menunggu Persetujuan WHO untuk Bisa Berpergian ke Luar Negeri



Berita Baru, New Delhi – Salah satu dilema Vaksin Covaxin India adalah jutaan warga yang telah menggunakan vaksin Covaxin masih menunggu persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa berpergian ke luar negeri.

Sugathan PR (57 Tahun), seorang warga yang awalnya bekerja di Arab Saudi, terjebak di desa Pandalam, Kerala, India selatan sejak Januari 2020 dan tidak dapat kembali ke pekerjaannya.

“Saya tidak bisa terus berdiam diri di sini lebih jauh lagi,” kata Sugathan, dikutip dari Al Jazeera.

Selain Sugathan, masih banyak warga yang mengeluhkan kesulitan melakukan perjalanan karena vaksin tersebut belum diakui untuk perjalanan internasional oleh beberapa negara.

“Saya memiliki pilihan untuk pergi ke Saudi dan mengambil (dosis tambahan) Covishield setelah karantina institusional empat hari, tetapi saya tidak yakin implikasinya pada kesehatan saya,” kata Sugathan, merujuk pada vaksin AstraZeneca.

“Jika persetujuan Covaxin tidak datang, saya akan mengambil risiko pergi dan mengambil vaksin yang disetujui Saudi,” tambahnya.

WHO diperkirakan akan melakukan panggilan terakhir pada daftar penggunaan darurat untuk Covaxin pada hari Selasa (26/10).

Ini telah membahas data yang dipasok oleh produsen Bharat Biotech sejak awal Juli tetapi mengatakan tidak dapat ‘memotong jalan pintas’ dalam membuat keputusan.

Tanpa persetujuan WHO, Covaxin dua dosis tidak mungkin diterima sebagai vaksin yang valid secara global dan akan memperumit rencana perjalanan bagi orang India yang telah meminumnya.

Rajan Pallivadakethil Unnunni, 59, yang bekerja di Kuwait sebagai tukang las selama dua dekade sebelum terbang ke India akhir tahun lalu, tidak dapat kembali karena Kuwait tidak mengakui Covaxin.

Dia sekarang berjuang untuk membayar kembali pinjaman bank sebesar $20.000 dengan menjual ayam di sebuah warung kecil di Kerala dan menghasilkan $4 sehari.

“Jika saya tidak bisa kembali ke Kuwait, saya tidak akan bisa membayar pinjaman dan menyelesaikan pendidikan anak-anak saya,” kata Rajan, duduk di bangku plastik di depan tokonya.

“Saya dapat membeli tiket ke Kuwait hanya jika aplikasi pemerintah Kuwait menunjukkan sinyal hijau.”