Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dikunjungi Ketum PBNU, Kiai Muddatstsir: Gus Yahya Mujaddid NU
Rombongan PBNU saat silaturahim di PPMU Panyeppen.

Dikunjungi Ketum PBNU, Kiai Muddatstsir: Gus Yahya Mujaddid NU



Berita Baru, Pamekasan – RKH. Moh. Muddatstsir Bin Badruddin, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum (PPMU) Panyeppen, Desa Poto’an Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengaku sangat terhormat dan senang dikunjungi rombongan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Bahkan, menurut wakil Rais Syuriah PBNU itu, rombongan tersebut merupakan tamu yang lebih terhormat di banding presiden.

Menurutnya, KH. Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya merupakan mujaddid NU karena Allah dalam setiap pengujung abad atau pengujung seratus tahun akan mengutus mujaddid.

“Karena NU organisasi terbesar di dunia. Dan menurut saya, beliau (Gus Yahya, Red) ini merupakan mujaddid NU,” katanya saat menyambut Gus Yahya, Sabtu (5/3).

Alumni Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, itu berpesan warga NU khususnya PBNU agar tidak mudah terprovokasi oleh siapapun, pasalnya pada zaman ini fitnah akan semakin besar.

“Oleh karena itu, para kader NU harus yakin, semua kebijakan NU tidak akan menabrak ajaran Agama atau Sunnah Rasulullah dan Kitab Allah, Ansor, pengurus-pengurus NU, PCNU, yakinlah NU ke depan akan lebih baik,” tutur Kiai Muddatstsir.

Pada kesempatan itu, Gus Yahya menyampaikan tujuan utama kedatangannya hanya silaturahim serta meminta arahan dalam menjalankan roda kepemimpinannya di PBNU selama lima tahun kedepan.

“Rombongan PBNU hanya mau bersilaturahim, jadi, seharusnya tidak usah ada suguhan seperti ini, Kiai,” ucap Gus Yahya.

Dihadapan Kiai Muddatstsir, bercerita banyaknya Duta Besar negara-negara sahabat yang hendak sowan ke PBNU, tapi sampai saat ini masih belum bisa ditemui semua, pasalnya banyak agenda PBNU yang harus diselesaikan.

Menurut Gus Yahya, para Dubes itu tertarik untuk datang ke PBNU, karena diarahkan pemerintahan masing-masing untuk berbicara terkait permasalahan global di negaranya, salah satunya soal kedamaian

“Sebelum kepengurusan PBNU belum terbentuk, sudah banyak Duta Besar negara-negara sahabat yang ingin datang ke PBNU. Tapi belum bisa di temui. Hanya beberapa saja yang bisa ditemui. Bahkan, kemarin sempat sehari dua Duta Besar yang datang ke PBNU,” tutur Gus Yahya.

Dalam pertemuan itu selain Gus Yahya dan Kiai Muddatstsir tampak juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU (KH. Saifullah Yusuf), KH. Abd. A’la (Syuriah PBNU) bersama KH. Amin Said Husni (Wakil Ketua PBNU). Rombongan ditemui langsung oleh Kiai Muddatstsir didampingi KH. Syafiuddin (Rais Syuriah PCNU Sampang), KH. Taufik Hasyim (Ketua PCNU Pamekasan), K. Muchlis Nasir (Ketua MWCNU Palengaan) serta kiai-kiai lain.

Dikunjungi Ketum PBNU, Kiai Muddatstsir: Gus Yahya Mujaddid NU
Rombongan PBNU di PP Banyuanyar Timur

Selain ke PPMU rombongan PBNU juga bersilaturahim dengan RKH Muhammad Rofi’i Badlowi, Pengasuh PP. Al-Hamidy, Banyuanyar Timur.