Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PWNU DIY
Sultan Hamengku Buwono ke-10 (tengah) bersama PWNU DIY

Didukung Sultan, PWNU DIY Siap Jadi Tuan Rumah Muktamar NU ke-34



Beritabaru.co, Yogyakarta. – Rencana Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34, didukung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dukungan Raja Yogyakarta Hadiningrat ini, disampaikan kepada pengurus PWNU DIY saat mereka silaturahim ke Ndalem Sultan.

Dikabarkan, Selasa (02/07/2019) jajaran PWNU DIY mengadakan “silaturahim dan halal bi halal” dengan Sultan. Pertemuan itu sekaligus nyuwun restu kepada penguasa Yogyakarta, sehubungan dengan rencana kesiapan PWNU DIY sebagai tuan ruman Muktamar NU ke-34 mendatang. Hadir dalam rombongan tersebut Rois Syuriah PWNU DIY, KH. Mas’ud Masduki, KH. Dr. Jazilus Sakho, KH. Dr. Habib A Syakur, H. Fahmi Akbar Idris, H. Muhtar Salim, dan Harsoyo.

Saat dikonfirmasi via pesan WhatApp, H. Fahmi Akbar Idris membenarkan kabar tersebut. “Iya benar, alhamdulilah Sultan mendukung rencana Muktamar ditaruh di Yogyakarta, hal ini nanti kita sampaikan saat sowan ke Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nandlatul Ulama)”, Rabu (03/07/2019).

Dari keterangan Abdul Muiz, PW Ansor DIY, rencananya tempat Muktamar akan ditaruh di Pondok Pesantren Pandanaran, Sleman. “Yogyakarta adalah tempat paling tepat untuk mengadakan Muktamar, selain akses transportasi yang mudah, Yogyakarta juga dikenal sebagai daerah multikultural yang ramah dengan perbedaan, nilai ini yang selalu diajarkan oleh kyai-kyai NU”, ujarnya.

Nahdlatul Ulama akan menggelar Muktamar ke-34 pada tahun 2020. Sebelum Yogyakarta ada beberapa PWNU yang mengajukan tempat Muktamar, yaitu Lampung dan Sumatera Selatan. Namun untuk fiksasi dimana tempat Muktamar, nanti akan diputuskan oleh PBNU.

Yogyakarta sendiri sebenarnya pernah menjadi tuan rumah Muktamar NU, tepatnya pada Muktamar ke-28, bertempat di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, 26-29 Rb. Akhir 1410 H./25-28 Nopember 1989 M. [Aziz/rilis]