Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Debat Data Corona Gugus Tugas Jatim dan Surabaya

Debat Data Corona Gugus Tugas Jatim dan Surabaya



Berita Baru, Surabaya – Data sebaran kasus positif virus corona (Covid-19) yang dipaparkan pemerintah provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) diklaim berbeda dengan data dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya data Pemprov dalam beberapa kasus tidak sesuai dengan data sebenarnya di lapangan.

Dilansir dari CNN Indonesia, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan data kasus harian yang dirilis Gugus Tugas Covid-19 Jatim menunjukkan angka yang lebih tinggi dari kondisi sebenarnya.

Bahkan, menurutnya ketidaksesuaian data antara Jatim dan Kota Surabaya bisa mencapai presentasi di atas 50 persen.

Febria menduga data Gugus Tugas Covid-19 Jatim mengalami kesalahan karena banyak data ganda serta beberapa data warga yang tidak ter-update.

Semisal 14 Juni, lanjut Febria dinyatakan ada 180 kasus positif warga Surabaya. Namun setelah dicek di lapangan hanya ada 80 orang. Kemudian, pada 15 Juni, Gugus Tugas Covid-19 Jatim menyebut ada 280 kasus positif warga Surabaya dan setelah dicek hanya 100.

Sementara data pada 16 Juni, Febria mengatakan data Provinsi sebanyak 149 warga Surabaya yang positif. Akan tetapi, setelah dicek ternyata hanya ada 64 orang.

Selain itu, Febria menyatakan beberapa waktu lalu pihaknya mendapatkan data dari Gugus Tugas Covid-19 Jatim yang menyebutkan bahwa ada warga di wilayah Sidosermo Surabaya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Namun, setelah dicek petugas, ternyata sudah tiga bulan lamanya orang tersebut tak tinggal di alamat itu, dia tinggal di luar Kota Surabaya,” paparnya.

Gugus Tugas Jatim Membantah

Atas tudingan kesalahan data oleh Gugus Tugas Kota Surabaya, Anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Heru Tjahjono membantah adanya kekeliruan data yang Pemprov sampaikan selama ini.

Menurutnya data selama ini yang ia rilis merupakan data himpunan dari proses pelacakan (tracing), laporan masyarakat, BNPB dan dinas kesehatan di kabupaten/kota, serta data yang diolah oleh para ahli dan pakar.

“Jadi tidak mungkin [tidak valid]. Jadi pemerintah provinsi tidak akan melakukan informasi berupa data yang tidak didasari oleh satu kondisi lapangan, data itu diolah oleh pakar-pakar,” jelas Heru.

“Kita tidak mungkin mengeluarkan data yang tidak sesuai dengan lapangan, berdosa,” imbuhnya.

Data Laman Resmi Provinsi Jatim dan Kota Surabaya Sama

Berbeda dengan pengakuan gugus tugas Kora Surabaya data yang dirilis dilaman resmi infocovid19.jatimprov.go.id dan lawancovid-19.surabaya.go.id menunjukkan data yang sama

Dari data dilaman keduanya menunjukkan jumlah total kasus terkonfirmasi positif di Surabaya yaitu sebanyak 4.383 kasus.