Dampak Larangan Ekspor Gandum India, Harga Diprediksi Meroket
Berita Baru, Internasional – Pemerintah India resmi melarang ekspor gandum pada hari ini, Sabtu (14/5) setelah sempat menargetkan tahun ini akan memecahkan rekor pengiriman.
Keputusan ini didorong kemunculan gelombang panas yang merusak hasil panen sehingga harga-harga kebutuhan dalam negeri melambung tinggi.
Saat ini pasar dunia tengah mengandalkan India sebagai produsen gandum terbesar kedua di dunia, setelah ekspor dari wilayah Laut Hitam merosot karena invasi Rusia ke Ukraina yang belum juga selesai hingga hari ini.
Sebelumnya India telah berencana mengirimkan 10 juta ton gandum tahun ini, yang merupakan rekor tertinggi mereka.
Pemerintah mengatakan pemesanan ekspor yang sudah mendapatkan izin (letters of credit) masih diperbolehkan, demikian pula pengiriman untuk memenuhi permintaan negara yang tengah dalam krisis pangan.
Larangan ekspor bisa mengerek harga ke angka tertinggi dan menjadi pukulan bagi konsumen berdaya beli rendah di Asia dan Afrika.
“Larangan ini mengagetkan,” demikian pernyataan firma perdagangan skala besar yang berbasis di Mumbai.
“Kami memperkirakan ekspor dibatasi dalam dua hingga tiga bulan ke depan, tapi tampaknya angka inflasi mengubah pemikiran pemerintah.”
Pada April, melesatnya harga makanan dan energi membuat inflasi tahunan meningkat hingga delapan persen, tertinggi di tahun ini.
Harga gandum di India juga telah mencapai rekor tertinggi. Di beberapa pasar bahkan mencapai US$322,71 dolar (25 ribu rupee) per ton, sementara harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah 20.150 rupee.
“Larangan ekspor gandum India akan melambungkan harga gandum dunia. Saat ini tak ada lagi produsen besar di pasaran,” kata pedagang besar lainnya.