Dampak Badai Ida, Shell Batalkan Pengiriman Minyak ke Pelanggan
Berita Baru, New York – Produsen minyak terbesar di Teluk Meksiko, Royal Dutch Shell Plc membatalkan beberapa pengiriman pelanggan karena kerusakan fasilitas lepas pantai akibat Badai Ida dan mengatakannya sebagai ‘force majeure’.
“Kru sedang bekerja untuk menyelesaikan penilaian komprehensif kerusakan dan, sejauh mungkin, menilai berapa lama produksi dari aset koridor Mars kami akan terpengaruh,” kata kata juru bicara Shell Curtis Smith dalam sebuah pernyataan, Kamis (9/9).
Badai ida menjadi salah satu badai yang paling menghancurkan bagi produsen minyak sejak 2005 dan memangkas produksi energi selama berbulan-bulan.
Sekitar tiga perempat dari produksi minyak lepas pantai Teluk Meksiko AS tetap terhenti hingga setelah Ida merobeknya pada akhir Agustus. Shell dan perusahaan minyak lainnya memperingatkan mereka belum bisa mengatakan kapan produksi penuh akan dilanjutkan.
Shell memiliki sekitar 80% ladang minyak lepas pantai di koridor Mars, dan secara total memompa sekitar 332.000 barel minyak per hari dari delapan fasilitasnya di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, Shell juga menyatakan bahwa ‘banyak kontrak yang kami antisipasi akan terkena dampak kerusakan.’
Force majeure adalah ketentuan hukum yang digunakan ketika peristiwa tak terduga seperti badai mencegah perusahaan memenuhi kewajiban kontrak.
Menurut laporan Reuters, setidaknya dua kargo besar minyak mentah Mars yang menuju China dibatalkan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Pembeli Asia termasuk China dan Korea Selatan telah meningkatkan pembelian minyak mentah yang diproduksi di Teluk dalam beberapa bulan terakhir.
Hingga Kamis (9/9), setidaknya tiga kapal pengangkut minyak mentah sangat besar (VLCC) yang sebagian besar disewa oleh pelanggan China sedang dalam perjalanan ke Pelabuhan Minyak Lepas Pantai Louisiana untuk pemuatan September.
Empat kargo minyak mentah besar lainnya minggu ini berangkat ke India dan Eropa dari area Southtex Lightering di Texas.
Pelabuhan Minyak Lepas Pantai Louisiana, terminal ekspor laut dalam terbesar untuk memuat minyak mentah, tetap offline hingga Kamis. Ekspor minyak AS merosot dalam minggu terakhir.