Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Cerita Sri Mulyani dari G20 di Riyadh
(Foto: Merdeka.com)

Cerita Sri Mulyani dari G20 di Riyadh



Berita Baru, Arab Saudi – Menteri Keuangan Sri Mulyani hadiri pertemuan ekonomi kelompok G20 di Riyadh, Saudi Arabia. Ia pun bercerita melalui caption di postingan instagramnya mengenai Saudi Arabia yang memiliki profil ekonomi dan fiskal yang menarik untuk dipelajari.

Sri Mulyani menyatakan, dengan populasi sebanyak 33.4 juta saat ini Saudi menjalankan Vision 2030 yaitu Progran reformasi di bidang sosial ekonomi, termasuk peranan perempuan yang semakin ditingkatkan.

Menkeu menambahkan perekonomian Saudi Arabia didominasi oleh minyak, sehingga kinerja ekonomi sangat dipengaruhi oleh naik turunnya harga dan produksi minyak. Maka upaya untuk diversifikasi kegiatan ekonomi untuk tidak tergantung minyak dilakukan.

“Perekonomian Saudi yang didominasi oleh minyak, membuat kinerja ekonomi dipengaruhi dari naik turunnya harga dan produkai minyak,” kata Menkeu dilansir dari laman Instagramnya, Sabtu (22/2/2020).

Menurut data IMF, Pertumbuhan ekonomi Saudi Arabia 2019 adalah 1.9% (sektor minyak tumbuh 0.7% dan non minyak 2.9%). Defisit APBN meningkat dari 5.9% PDB (2018) menjadi 6.5% PDB (2019). Utang pemerintah 24.7% dari PDB.

“Pertumbuhan ekonomi Saudi Arabia 2019 adalah 1,9% mencakup sektor minyak tumbuh 0,7% dan non minyak 2,9%,” ujarnya.

Tingkat pengangguran untuk warga Saudi mencapai 12.5%, pengangguran perempuan mencapai 32.7%.

Reformasi ekonomi yang sedang dilakukan Arab Saudia adalah:

1. menurunkan defisit APBN untuk menjadi seimbang pada tahun 2023.

2. menaikkan penerimaan pajak terutama (PPN).

3. meningkatkan harga BBM secara bertahap, setiap kuartal ada perubahan harga sesuai harga internasional.

4. mengendalikan belanja negara terutama gaji pegawai dan belanja modal yang tidak produktif

5. Meningkatkan transparansi fiskal (belanja dan pendapatan – termasuk data dari perusahaan minyak Aramco)

6. Reformasi pasar tenaga kerja, dengan melakukan mandatori rekrutmen untuk pekerja Saudi (Saudization) dalam rangka menurunkan pengangguran. Selama ini Saudi sangat tergantung kepada pekerja ekspatriat (TKA), setiap warga negara asing dipungut biaya tinggal di Saudi.

7. Penyediaan transport khusus untuk perempuan dan program penitipan anak (childcare) untuk mendukung partisipasi kerja perempuan Saudi.

8. Bantuan untuk usaha kecil diberikan dengan pemberian pinjaman bank dan peningkatan akses pembiayaan.