Catat 1 Juta Kasus dalam Dua Minggu, Infeksi Covid-19 di AS Tembus 5 Juta
Berita Baru, Internasional – Amerika Serikat (AS) catat rekor penyebaran infeksi Covid-9 yang telah mencapai 5 juta kasus, dilansir dari CNBC, Senin (10/8). Ini merupakan sejarah mengerikan, di mana jumlah kasus AS mewakili seperempat dari semua kasus terinfeksi di seluruh dunia.
Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, penyebaran 1 juta kasus infeksi baru hanya membutuhkan waktu dua minggu terakhir ini.
Dengan demikian, infeksi harian rata-rata sebanyak 54.235 kasus, sementara kasus baru melonjak pada 19 Juli dengan 67.902 kasus, berdasarkan rata-rata tujuh jari.
California dan Florida sama-sama melaporkan lebih dari 500 ribu kasus sejak Covid-19 mewabah di AS. Begitupun Texas, kasus di negara bagian itu sudah melebihi New York, yang awalnya jadi episentrum Covid-19 AS.
Meski begitu angka kematian di tiga wilayah itu sedikit lebih rendah. Dokter mengatakan, literasi masyarakat yang sudah semakin baik soal virus dan ditambah cara mengobati pasien yang berkembang, menjadi jawaban kelangsungan hidup lebih tinggi.
Namun, sejumlah pejabat AS mengaku tetap khawatir akan perkembangan pandemi. Ada empat wilayah yang mulai menunjukkan kenaikan kasus, yakni Ohio, Tennessee, Kentucky dan Indiana.
“Setiap negara menderita. Kami AS pun menderita lebih banyak bahkan lebih buruk,” kata ilmuan AS yang juga penasehat Gedung Putih Anthony Fauci dalam sebuah wawancara dengan CNN dan Harvard School of Public Health.
“Jika Anda melihat jumlah kasus infeksi dan kematian (di AS), ini sungguh memprihatinkan.”
Ia meminta sejumlah negara bagian satu suara dalam pencegahan virus. Termasuk dalam soal buka atau tidaknya kembali ekonomi. Ia pun mengkhawatirkan kondisi di musim gugur dan dingin yang bakal datangi AS. Apalagi, dengan dibukanya kembali sekolah.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menekan negara bagian untuk membuka kembali penguncian. Ia mengatakan lockdown akan membawa kerugian dibanding hal-hal baik.
“Penguncian tidak mencegah infeksi di masa mendatang. Mereka tidak dapat melakukannya. Itu datang kembali berkali-kali, itu kembali,” kata Trump pada konferensi pers.
Meski begitu, beberapa hari setelahnya, Trump mengatakan virus akan hilang. “Tidak diragukan lagi,” ujarnya.
Komentar Trump berubah seiring kemajuan vaksin yang sudah di DP AS ke beberapa perusahaan biokteknologi. Ia sesumbar, vaksin bisa diberikan November mendatang.