Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bulog Rencana Impor 1 Juta Ton Beras dari China untuk Antisipasi Kekeringan
Ilustrasi impor beras (Foto: Ist)

Bulog Rencana Impor 1 Juta Ton Beras dari China untuk Antisipasi Kekeringan



Berita Baru, Jakarta – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berencana untuk mengimpor sebanyak 1 juta ton beras dari China pada tahun depan. Keputusan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan penting.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menjelaskan bahwa alasan pemilihan beras dari China adalah karena negara tersebut telah siap untuk memberikan pasokan yang diperlukan oleh Indonesia. Ini merupakan langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri.

“Berarti kalau ada penugasan nanti ke saya (Bulog) 1 juta lagi, saya akan ambil dari negara China. Karena China sudah siapkan 1 juta (ton). Jadi saya tidak ngambil dari Thailand, tidak mengambil dari Vietnam atau negara-negara yang kemarin, Pakistan termasuk,” ujar Budi di Gudang Bulog Kaltimtara, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (25/9/2023).

Keputusan untuk impor 1 juta ton beras ini juga didasarkan pada alasan antisipasi terhadap dampak dari kekeringan yang diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun 2024. Budi Waseso mengungkapkan bahwa kekeringan tersebut berpotensi mengganggu produksi padi petani, sehingga impor menjadi langkah yang perlu diambil.

“Kejadian cuaca, banjir, gagal panen di mana-mana beberapa wilayah yang menjadi produksi beras akhirnya kita kurang, mau tidak mau kita mulai (impor beras). Kita impor mulai tahun lalu akhir 2022. Tapi, ternyata berkepanjangan masalah cuaca, produksinya menurun, kita ditugaskan 2 juta (ton) untuk tahun 2023,” paparnya.

Budi menekankan bahwa kebijakan impor beras ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemerintah tidak terlambat dalam mengambil tindakan yang diperlukan menghadapi potensi masalah cuaca yang berkepanjangan.

“Prediksi (kekeringan) tidak hanya tahun ini. Nanti BMKG akan memprediksi kira-kira kalau ini ternyata rawan (kondisi cuaca) pasti Presiden mau menugaskan lagi (untuk) cepat ambil langkah-langkah antisipasi. Jangan sampai kita terlambat mengambil langkah,” tambahnya.

Budi juga menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan instruksi untuk meningkatkan jumlah impor beras. Keputusan ini diambil karena produksi beras dalam negeri sedang mengalami penurunan, dan pemerintah ingin memastikan pasokan beras tetap mencukupi untuk masyarakat.