Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BTS
BTS menyoal kebencian terhadap Asia dan pentingnya menerima perbedaan dalam pidato di Gedung Putih (PBS NewsHour)

Pidato BTS di Gedung Putih: “Kesetaraan Dimulai dengan Merangkul Perbedaan”



Berita Baru, Entertainment – BTS menyampaikan pidatonya dalam konferensi pers harian Gedung Putih pada Selasa waktu setempat, dalam rangka akhir dari peringatan Bulan Warisan Asian-American and Native Hawaiian/Pacific Islander (AANHPI). Setiap anggota memberikan komentar singkat tentang pentingnya inklusivitas dan mengakhiri kejahatan dan kebencian terhadap Asia.

Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre membuka konferensi dan memperkenalkan BTS sebagai “ikon internasional nominee Grammy… [yang] memainkan peran penting sebagai duta muda yang mempromosikan pesan rasa hormat dan positivitas.”

BTS
Anggota BTS tampil di Gedung Putih saat briefing harian (AP Photo/Evan Vucci)

RM membuka dengan menyampaikan rasa hormat atas undangan Gedung Putih untuk membahas isu-isu penting, diantaranya kejahatan terhadap Asia, inklusi, dan keragaman.

Dalam bahasa Korea, Jin melanjutkan, “Hari ini adalah hari terakhir Bulan Warisan AANHPI. Kami di sini di Gedung Putih hari ini untuk berdiri bersama dengan komunitas AANHPI dan untuk memperingati peristiwa itu,” ujarnya.

BTS: ARMY menjadi alasan kami

Giliran Jimin, ia mengungkapkan keterkejutan dan kehancuran hatinya menyaksikan gelombang kejahatan kebencian terhadap orang Asia yang selama ini terjadi. “Dengan harapan membantu menghentikan kejahatan semacam ini, kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk menggunakan suara kami untuk berbicara,” lanjutnya.

J-Hope menekankan, alasan BTS dapat hadir di White House untuk sebuah peringatan istimewa tersebut adalah karena ARMY. “Penggemar kami yang menyukai musik kami —ARMY— memiliki banyak kebangsaan, budaya, dan bahasa yang berbeda. Kami benar-benar berterima kasih,” katanya.

Sementara itu, Jungkook mengomentari tentang bagaimana musik yang dibuat oleh artis Asia, dalam hal ini Korea, dapat melampaui bahasa dan budaya untuk menjangkau begitu banyak manusia berbeda di seluruh dunia. “Saya pikir musik adalah media yang benar-benar hebat untuk menyatukan kita semua,” pungkasnya.

BTS: kesetaraan dimulai dengan merangkul perbedaan

Selanjutnya, anggota BTS juga menggarisbawahi pentingnya menghormati perbedaan dan berdamai dalam inklusivitas. “Hanya karena ada sesuatu yang berbeda dariku bukan berarti itu salah. Kami pikir kesetaraan dimulai ketika kita terbuka dan menerima semua perbedaan kita,” ujar Suga.

BTS
BTS berpose bersama Presiden Biden (Twitter @bts_bighit)

Perbedaan salah satunya terlahir dari perbedaan kisah yang dialami setiap orang. “Kami masing-masing memiliki sejarah kami sendiri. Saya berharap hari ini dapat menjadi langkah lain untuk menghormati satu sama lain dan mengakui bahwa kita masing-masing adalah orang yang berharga,” kata V.

RM kemudian menyimpulkan dalam bahasa Inggris, BTS berterima kaish kepada Presiden Biden dan Gedung Putih. “Terakhir, kami berterima kasih kepada Presiden Biden dan Gedung Putih karena memberi kami kesempatan penting ini untuk berbicara tentang tujuan penting dan mengingatkan diri kami sendiri tentang apa yang dapat kami lakukan sebagai seniman. Sekali lagi, terima kasih banyak,” tutupnya.

Sebelum ini, Gedung Putih telah mengundang tokoh budaya pop untuk membantu dalam inisiatif kampanye tertentu. Awal bulan ini, Selena Gomez muncul bersama Ibu Negara Jill Biden dalam acara East Room yang berfokus pada kesehatan mental.

Paris Hilton juga mengunjungi Gedung Putih bulan ini, untuk berbicara tentang pelecehan anak di fasilitas perumahan. Selain itu, Angelina Jolie dan Olivia Rodrigo pun telah melakukan kunjungan. Dalam promosi vaksinasi COVID pun, pemerintah mengajak selebritas dan bintang YouTube untuk bekerja sama.

Simak selengkapnya pidato BTS melalui video di bawah ini.