Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BPS Jawa Timur
Kepala Badan Pusat Statistisk (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono

BPS: Deflasi Jawa Timur 0,07 Persen



Berita Baru, Surabaya – Pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan September 2019 di 8 kota Indeks harga Konsumen (IHK) Jawa Timur, menunjukkan adanya penurunan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau.

Hal ini mendorong terjadi penurunan IHK atau deflasi sebesar 0,07% yaitu dari 135,74 pada bulan Agustus 2019 menjadi 135,65 pada bulan September 2019.

Kepala Badan Pusat Statistisk (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono mengatakan, deflasi pada September 2019 lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2018, dimana pada bulan September 2018 mengalami deflasi sebesar 0,01%.

Apabila dilihat trend musiman setiap bulan September selama sepuluh tahun terakhir (2010-2019), terjadi tujuh kali inflasi dan tiga kali deflasi.

“Bulan September 2010 merupakan inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,46%. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada bulan September 2013 sebesar 0,23%,” ujar Kepala BPS Jawa Timur, Teguh Pramono Kepada JNR Kominfo Jatim, Selasa (1/10)

Pada September 2019, seluruh kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi di Jember yang mencapai 0,29%, sedangkan deflasi erendah terjadi di Surabaya sebesar 0,02%.

Sementara dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi. Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok sandang 0,68%, sedangkan kelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan 1,11%.

Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Jawa Timur bulan September 2019 ialah daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam ras.

Sementara komoditas yang memberikan andil terbesar inflasi ialah biaya akademi/ perguruan tinggi, emas perhiasan, dan beras.

Sedangkan laju inflasi tahun kalender Jawa Timur di bulan September 2019 mencapai 1,38%, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2019 terhadap September 2018) mencapai 2,45%.

Pada September 2019 kelompok inti mengalami inflasi 0,27%, komponen yang diatur pemerintah mengalami deflasi 0,04%, dan komponen bergejolak mengalami deflasi 1,27%. (*)