Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BMKG Imbau Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter
Kapal tongkang berlayar saat gelombang tinggi di Selat Bali terlihat dari Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (1/6/2019). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi sekitar 1.25 – 2.50 meter (sedang) dan angin kencang berpeluang terjadi di Perairan selatan Jawa sampai Sumbawa hingga beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.

BMKG Imbau Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter



Berita Baru, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat pesisir untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai enam meter yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada tanggal 15-16 Juli 2023.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo, mengingatkan masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar area pesisir yang memiliki peluang terjadinya gelombang tinggi untuk tetap waspada. Menurutnya, pola angin menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan potensi gelombang tinggi.

Eko Prasetyo menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar antara 6-30 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 6-25 knot.

Ia juga mengungkapkan bahwa kecepatan angin tertinggi terpantau di beberapa perairan, seperti Laut Natuna Utara, Laut Maluku, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Laut Arafuru, perairan selatan Yos Sudarso, dan perairan selatan Merauke.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Eko dikutip dari Antara.

Dengan kondisi tersebut, peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter dapat terjadi di beberapa wilayah, antara lain Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Selat Sumba bagian timur, Selat Ombai, perairan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Subi-Kepulauan Serasan, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan selatan Kalimantan Tengah, perairan Kepulauan Kangean.

Kemudian, selat Makassar bagian tengah dan selatan, perairan Balikpapan, perairan Kotabaru, Laut Bali, perairan barat Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan Manui-Kendari, perairan Wakatobi, Teluk Tolo, perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, perairan Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Letti, perairan Kaimana, perairan Sorong bagian selatan, perairan Fakfak-Amamapare, perairan Yos Sudarso bagian selatan, dan perairan selatan Merauke.

Selain itu, gelombang dengan ketinggian lebih tinggi, yaitu sekitar 2,5-4 meter, berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Samudra Hindia Barat Aceh – Kepulauan Mentawai, perairan selatan Banten-Jawa Barat-Jawa Tengah-Yogyakarta-Jawa Timur, perairan selatan Pulau Bali-NTB-NTT, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sabu, Laut Sawu, perairan selatan Kupang-Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat-NTT, Laut Maluku, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan Bitung-Likupang, perairan Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru.

Terakhir, gelombang dengan ketinggian sangat tinggi, yaitu sekitar 4-6 meter, berpotensi terjadi di perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Pulau Enggano-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, serta Samudra Hindia Selatan Banten.

Imbauan ini dikeluarkan sebagai langkah pencegahan dan keselamatan bagi masyarakat pesisir menghadapi potensi gelombang tinggi yang dapat berdampak pada aktivitas di perairan.