Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BI & OJK Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Kredit Tahun Ini

BI & OJK Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Kredit Tahun Ini



Berita Baru, Jakarta – Tampaknya, laju pertumbuhan kredit di pengujung tahun 2019 ini tidak sesuai dengan prediksi di awal tahun. Karena kinerja intermediasi sektor perbankan tumbuh 9 persen secara year-on-year (yoy) per akhir Juni 2019.

Proyeksi yang sama juga terjadi untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8 persen.

Meski begitu, dalam siaran pers, Kamis (21/11), bank sentral menyebut stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) perbankan September 2019 yang tinggi yakni 23,19 persen, dan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) yang tetap rendah yakni 2,66 persen (gross) atau 1,18 persen (net).

Namun, proyeksi satu digit BI di 2019 muncul dari melambatnya kredit di akhir September 2019. Mengacu pada hitung-hitungan BI, pertumbuhan kredit melambat dari 8,59 persen yoy di Agustus 2019 menjadi 7,89 persen per September 2019.

“Terutama dipengaruhi permintaan kredit korporasi yang belum kuat,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (21/11).

Sementara itu, Perry juga mengungkapkan, DPK pada September 2019 tercatat hanya sebesar 7,47 persen yoy, menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Agustus 2019 sebesar 7,62 persen yoy.

OJK

“Proyeksi pertumbuhan kredit dan DPK oleh bank sentral hanya 8 persen menurun dari proyeksi RDG sebelumnya yang di kisaran 10-12 persen pada 2019 untuk kredit dan 7-9 persen untuk DPK,” kata Perry.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menurunkan prediksi pertumbuhan kredit dan DPK. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebut dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (18/11) tahun ini kredit akan tumbuh di level 8-10 persen. Menurun dari proyeksi sebelumnya yang berada pada kisaran 9-11 persen.

Menanggapi hal ini, Andry Asmoro, selaku Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk menyebut, hal tersebut memang sudah sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini. Bank Mandiri memprediksi kredit hanya di kisaran 9 persen dan 8 persen untuk DPK di tahun ini.

Meski begitu, di tahun 2020 pertumbuhan kredit akan kembali naik sejalan dengan stimulus lewat kebijakan makroprudensial bank sentral. “Tahun depan proyeksi kami kredit 10 persen dan DPK 8,5 persen,” kata Andry, Kamis (21/11).