Benarkah Diracun? Chili Masih Menunggu Laporan Terbaru Tentang Kematian Pablo Neruda

Berita Baru, Internasional – Penyelidikan ketiga atas kematian penyair Chili Pablo Neruda 50 tahun yang lalu dapat memberi petunjuk baru apakah dia diracuni oleh musuh politik, seperti yang dituduhkan oleh beberapa anggota keluarganya.

Laporan ahli terbaru, yang diajukan ke pengadilan pada hari Rabu (15/2/23) lalu, akan ditinjau oleh hakim dalam sidang tertutup menjelang putusan yang mengikat secara hukum atas kematian penyair pada tahun 1973 tak lama sebelum kediktatoran Pinochet berkuasa.

Rodolfo Reyes, seorang keponakan Neruda, minggu ini menegaskan kembali klaim bahwa pamannya yang merupakan seorang anggota partai Komunis dan intelektual Chile yang paling penting saat itu telah diracuni.

“(Dia) dibunuh oleh agen negara. Apakah ada keraguan?” katanya kepada wartawan di luar pengadilan, sebagaimana dilansir dari Reuters.

Dia mengatakan dia tidak memiliki akses ke laporan tersebut.

Sebelumnya dia mengatakan kepada kantor berita Spanyol EFE bahwa dia telah melihat dokumen laboratorium yang mendukung hipotesis keracunan.

Sebuah kelompok forensik internasional pada tahun 2017 menimbulkan keraguan apakah Neruda meninggal karena kanker prostat pada usia 69 tahun dan tidak menutup kemungkinan adanya kecurangan.

Tes sebelumnya tidak menemukan bukti bahwa Neruda, pemenang Hadiah Nobel Sastra tahun 1971 itu telah diracun.

Koordinator laporan tersebut, Gloria Ramirez, tidak mengomentari spekulasi Reyes tentang temuannya, yang presentasinya ke pengadilan ditunda dua kali.

Itu belum dipublikasikan karena aturan yudisial yang mengatur penyelidikan.

Hakim Paola Plaza, yang mengawasi kasus tersebut, mengatakan tidak ada tenggat waktu untuk memberikan putusan.

Neruda adalah teman dan penasihat Presiden sosialis Chili Salvador Allende, yang digulingkan dalam kudeta yang dipimpin oleh Augusto Pinochet pada September 1973.