Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Beijing Kecam Laporan AS Terkait Ancaman Militer dan Pembangunan Senjata Nuklir China
(Foto: Getty images)

Beijing Kecam Laporan AS Terkait Ancaman Militer dan Pembangunan Senjata Nuklir China



Berita Baru, Internasional – Laporan terbaru tentang China, yang disusun oleh Pentagon, menunjukkan bahwa Beijing bisa memperluas persenjataan nuklirnya berkat kebijakan agresif AS sendiri terhadap Beijing, yang konon khawatir bahwa perang antara kedua negara mungkin terjadi.

China telah mengajukan protes resmi ke AS atas kritik pembangunan persenjataan nuklirnya yang dinilai tidak berdasar. Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, telah menekankan bahwa Beijing hanya mengejar kebijakan defensif yang bertujuan menjaga kedaulatan nasional, dan tidak menargetkan negara mana pun atau membahayakan stabilitas regional.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Qian mengecam laporan terbaru Pentagon tentang China, menuduh Washington mengabaikan fakta, mengisi dokumen dengan bias, dan mengarang “ancaman militer China” yang ilusif. Dia juga mengatakan bahwa kritik Pentagon terhadap Beijing karena membangun persenjataan nuklirnya “tidak berdasar”.

Pada saat yang sama, juru bicara Kementerian Pertahanan mengecam AS, menunjukkan bahwa Washington sendiri telah memberikan kontribusi besar untuk mengacaukan perdamaian dan keamanan dunia dengan membangun persenjataan nuklirnya, operasi dunia maya dan menarik diri dari perjanjian senjata penting, seperti Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF).

Wu Qian juga menyoroti fakta bahwa AS adalah bagian dari pakta keamanan AUKUS, yang berulang kali dikecam Beijing sebagai tindakan “tidak bertanggung jawab” dan melanggar prinsip-prinsip non-proliferasi nuklir. Berdasarkan ketentuan perjanjian AUKUS, AS akan memberi Australia teknologi kapal selam bertenaga nuklir.

Sebelumnya, Pentagon mempresentasikan laporan tahunannya kepada Kongres, di mana ia mengakui bahwa kebijakan dan tindakan agresif Washington memicu kekhawatiran China, bahwa perang antara kedua negara akan segera terjadi. Hal ini, pada gilirannya, mendorong Beijing untuk mempercepat penguatan senjata nuklirnya dan memperkuat triad nuklirnya. Laporan itu melukiskan China sebagai salah satu ancaman militer utama bagi AS.