Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Logo Mitsubishi Heavy Industries terlihat pada konferensi pers perusahaan di Tokyo, Jepang 9 Mei 2016. Foto: Reuters.
Logo Mitsubishi Heavy Industries terlihat pada konferensi pers perusahaan di Tokyo, Jepang 9 Mei 2016. Foto: Reuters.

Batal Dengan China, TerraPower Dapat Mitra Baru dari Jepang Bangun Reaktor Nuklir Berteknologi Tinggi



Berita Baru, Tokyo – Setelah batal dengan China, TerraPower dapat mitra baru dari Jepang bangun reaktor nuklir berteknologi tinggi di Wyoming lantaran sanksi yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) di masa Donald Trump.

Laporan itu muncul dari kantor berita Jepang Yomiuri dengan mengutip beberapa sumber tak dikenal pada Sabtu (1/1).

Laporan itu menyebutkan Badan Energi Atom Jepang (JAEA) dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd akan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan perusahaan ventura Bill Gates untuk membangun reaktor nuklir berteknologi tinggi di Wyoming

Selanjutnya, para pihak akan menandatangani kesepakatan pada awal Januari bersama JAEA dan Mitsubishi Heavy Industries akan memberikan dukungan teknis dan data dari reaktor canggih Jepang sendiri.

Perusahaan ventura milik Bill Gates, TerraPower merupakan sebuah usaha tenaga nuklir canggih yang didirikan oleh Bill Gates akan membuka pabrik Natrium di Wyoming pada tahun 2028.

Proyek pembangunan reaktor nuklir berteknologi tinggi itu diperkirakan akan menghabiskan anggaran sebesar $4 miliar. Dan pihak AS mengatakan bersedia untuk menyediakan bantuan untuk menutupi setengahnya.

Sebelumnya, Terrapower akan mengeksplorasi prospek pembangunan pembangkit nuklir eksperimental tersebut dengan China National Nuclear Corp milik negara China.

Namun, Bill Gates dipaksa untuk mencari mitra baru setelah AS memberikan sanksi ekonomi kepada China pada saat pemerintahan Donald Trump.

Pihak JAEA dan Mitsubishi Heavy Industries belum mengkonfirmasi berita tersebut lantaran kantor mereka tutup untuk liburan Tahun Baru, menutut laporan Reuters.

Amerika Serikat telah bersaing dengan China dan Rusia yang juga berharap untuk membangun dan mengekspor reaktor canggih.

Sementara itu, Jepang memiliki sejarah pahit dalam reaktor nuklir terutama terkait dengan penutupan reaktor canggih prototipe Monju pada tahun 2016.

Fasilitas Monju merupakan sebuah proyek yang menelan biaya $8,5 miliar tetapi memberikan sedikit kontribusi dan juga menjadi kontroversi selama bertahun-tahun.

Fasilitas Monju mengalami kecelakaan, pelanggaran peraturan, dan ditutup-tutupi sejak dirancang, dan ditutup menyusul ketidakpercayaan publik terhadap energi nuklir setelah bencana nuklir Fukushima 2011.