Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bangladesh Demo Tolak Lockdown, Satu Orang Tewas Ditembak Polisi
(Foto: Kumparan)

Bangladesh Demo Tolak Lockdown, Satu Orang Tewas Ditembak Polisi



Berita Baru, Internasional – Salah seorang pedemo aksi menolak lockdown (penguncian wilayah) karena pandemi Covid-19 di Bangladesh tewas ditembak polisi. Sementara tiga pedemo lainnya berada dalam kondisi kritis akibat bentrokan dengan polisi.

Seperti dilansir AFP, Selasa (6/4), insiden itu terjadi di Distrik Faridpur, Kota Saltha. Penyebab bentrokan itu karena ada desas-desus seorang lelaki cedera akibat tindakan polisi yang menegakkan protokol kesehatan pencegahan virus corona (Covid-19).

Penegakan protokol kesehatan dilakukan karena terjadi lonjakan kasus infeksi Covid-19 di Bangladesh.

Informasi itu memicu amarah penduduk yang kemudian berkumpul di jalanan. Salah satu kelompok lantas melempari kantor polisi dengan batu serta merusak kantor pemerintah daerah setempat. Mereka juga membakar rumah dan dua mobil milik pemerintah.

Menurut Wakil Kepala Kepolisian Faridpur, Suminur Rahman, korban meninggal itu adalah seorang siswa madrasah berusia 20 tahun. Dia mengatakan polisi terpaksa menembak karena korban dinilai membahayakan keselamatan petugas.

Selain itu, lanjut Rahman, tiga pedemo lainnya juga mengalami luka tembak. Sementara tiga polisi terluka saat menghadapi pedemo.

“Salah seorang dari mereka tertembak di pinggul, lainnya tertembak di dada dan satu lagi luka tembak di kaki,” kata dokter jaga ruang gawat darurat Rumah Sakit Sekolah Kedokteran Faridpur, dr. Abdul Matin.

Polisi mengatakan massa pedemo itu terdiri dari organisasi masyarakat garis keras Muslim, Hefazat-e-Islam. Anggota ormas itu juga terlibat dalam demo menentang kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada Maret lalu.

Bangladesh menetapkan lockdown mulai Minggu pekan lalu setelah mencatat ada 7.087 kasus infeksi virus corona dalam sehari.

Pemerintah menghentikan sementara transportasi umum seperti bus, kapal feri, kereta api dan pesawat. Seluruh pertokoan hingga pusat perbelanjaan juga diwajibkan tutup sementara.

Selain itu, pemerintah Bangladesh juga memberlakukan jam malam. Para pengusaha kecil di Ibu Kota Dhaka memprotes penerapan lockdown karena dinilai merugikan.