Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

AS Siapkan 2.000 Tentara untuk Dukung Israel
(Foto: NBC)

AS Siapkan 2.000 Tentara untuk Dukung Israel



Berita Baru, Jakarta – Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin menginstruksikan untuk mengirimkan setidaknya 2.000 tentara Amerika untuk dikerahkan ke Israel. Langkah ini diambil dalam konteks konflik berkelanjutan antara sekutu AS dan kelompok Hamas Palestina.

Pejabat Departemen Pertahanan AS telah mengonfirmasi bahwa pasukan yang akan dikerahkan ke Israel bukan untuk tujuan pertempuran. Mereka akan memberikan dukungan medis dan logistik kepada Israel.

Menurut pejabat Pentagon, meskipun perintah ini dikeluarkan, belum ada kepastian apakah pasukan AS tersebut benar-benar akan ditempatkan di medan perang atau di mana mereka akan dikerahkan.

“Tujuan utama langkah ini adalah untuk mencegah eskalasi konflik menjadi perang regional yang lebih besar, meskipun kehadiran AS dalam konflik Timur Tengah semakin nyata,” ujarnya dikutip dari CNN, Selasa (17/10/2023).

Meskipun rencana pengerahan pasukan AS ke Israel telah mencuat sejak pekan lalu, Gedung Putih belum memberikan banyak komentar terkait hal ini. Para pejabat Pentagon berusaha berbicara dengan hati-hati tentang kemungkinan keterlibatan AS dalam konflik tersebut.

Saat ini, Unit Ekspedisi Marinir AS (MEU) sedang bergerak ke perairan lepas pantai Israel sebagai bagian dari persiapan untuk kemungkinan pengerahan pasukan. Sejauh ini, tempat persis di mana pasukan ini akan berlabuh belum jelas.

MEU, yang memiliki kapal USS Bataan, bertanggung jawab untuk melancarkan operasi amfibi, merespons krisis, memberikan bantuan kemanusiaan, dan melaksanakan operasi-operasi khusus tertentu.

Juru bicara MEU, Kapten Angelica White, mengungkapkan bahwa kapal USS Bataan telah berangkat lebih awal “sebagai akibat dari kejadian yang muncul.”

Perang antara pasukan Israel dan Hamas telah berlangsung sejak 7 Oktober dan mengakibatkan ribuan kematian. Israel baru-baru ini memberikan ultimatum kepada penduduk Gaza agar mereka mengungsi, menyebabkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang khawatir langkah tersebut dapat memicu bencana kemanusiaan.