AS Menembak Jatuh Drone Turki di Suriah
Berita Baru, JAkarta – Amerika Serikat (AS) mengklaim telah menembak jatuh sebuah drone Turki di wilayah Suriah. Aksi ini dilakukan oleh pasukan AS karena drone tersebut beroperasi dalam jarak yang dianggap terlalu dekat dengan posisi pasukan AS yang bertugas di sana.
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Pat Ryder, mengungkapkan bahwa pesawat tempur F-16 AS telah mengeksekusi drone Turki yang melakukan serangan udara di daerah yang disebut sebagai ‘zona operasi terbatas’. Kejadian ini terjadi sekitar 500 kilometer dari pasukan AS yang berada di Hasakah, Suriah.
Penting untuk dicatat bahwa AS mempertahankan kehadiran ratusan tentara di Suriah, yang memiliki misi utama untuk melawan militan kelompok ISIS.
“Drone Turki melancarkan serangan udara di sekitar Hasakah. Komandan AS menilai bahwa drone tersebut, yang berjarak kurang dari setengah kilometer dari pasukan AS, memiliki potensi menjadi ancaman. Oleh karena itu, pesawat tempur F-16 AS akhirnya menembak jatuh UAV tersebut untuk melindungi diri,” kata Ryder dikutip dari Defense.gov pada Jumat (6/10/2023).
Meskipun insiden ini dianggap sangat disesalkan, Ryder menyatakan bahwa AS harus bertindak mengingat potensi ancaman yang ditimbulkan oleh drone tersebut terhadap pasukan AS.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin III, dan Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler, juga telah mengadakan pembicaraan telepon terkait insiden ini. Keduanya sepakat bahwa meskipun insiden tersebut tidak diinginkan, prioritas utama adalah fokus pada misi penting untuk mengalahkan ISIS di Suriah.
Ryder menambahkan, “Menteri Pertahanan AS menekankan kembali bahwa AS tetap berkomitmen di Suriah untuk mendukung upaya mengalahkan ISIS. Koordinasi yang erat antara AS dan Turki menjadi kunci penting dalam mencegah risiko terhadap pasukan AS atau misi koalisi global dalam perang melawan ISIS.”
Suriah telah menjadi medan perang saudara selama lebih dari satu dekade, dengan wilayah yang terbagi menjadi beberapa penguasa yang berbeda, termasuk pasukan yang dikuasai oleh Presiden Bashar al-Assad, kelompok militan terkait al-Qaeda, dan pasukan Kurdi yang bermitra dengan AS untuk melawan ISIS. Konflik di Suriah juga telah memunculkan ketegangan antara AS dan Turki, terutama terkait dengan dukungan AS terhadap pasukan Kurdi yang dianggap oleh Turki sebagai bagian dari kelompok pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK).