Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

ojk
Kepala OJK Sulampua, Darwisman optimis Sulsel tak terdampak ancaman resesi ekonomi. (Husnil/Beritabaru.co)

Ancaman Resesi Ekonomi, Kepala OJK Sulampua Optimis Sulsel Tak Terdampak



Berita Baru, Parepare – Menghadapi resesi yang diprediksi akan meledak pada tahun 2023, Kepala Otoritas Jasa Keungan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), Darwisman telah melalukan berbagai berbagai kebijakan bersama dengan sejumlah stakeholder.

“Tentunya OJK akan melakukan berbagai kebijakan bersama stakeholder bersama Bank Indonesia, Kemenkeu, pemerintah daerah dan semua kita melakukan langkah-langkah kebijakan dan koordinasi,” jelas Ketua OJK Regional 6 Salampua, Darwisman, Selasa (1/11/2022).

Pihaknya menjelaskan ekonomi global sekarang ini sedang mengalami ketidakpastian karena inflasi terjadi di negera-negara maju, dipicu perlambatan laju ekonomi hingga konflik Rusia dan Ukraina.

“Formatnya adalah tantangan global terjadi ketidakpastian, inflasi yang tinggi di negara-negara maju, termasuk di Eropa, perlambatan ekonomi dan dipicu lagi konflik Rusia Ukraina yang berkepanjangan sampai sekarang belum selesai. Ini berdampak kenaikan harga-harga energi dan sebagainya,” katanya.

Darwisman juga mengatakan OJK bersama Bank Indonesia hingga pemerintah daerah akan lebih berhati-hati mengambil kebijakan dampak ekonomi global agar mitigasinya berjalan dengan baik.

“Tentunya, OJK termasuk stakeholder Bank Indonesia dan pemerintah, bagaimana kira-kira mengambil kebijakan agar dampak-dampak ekonomi global ini, agar kita mitigasi secara baik,” katanya.

Dia pun optimis resesi yang diprediksi pada tahun 2023 tidak akan berdampak di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) setelah melakukan komunikasi dengan berbagai pimpinan perusahaan.

“Saya optimis kalau berbicara konteks Parepare khusunya di Sulawesi Selatan, tetap bisa tumbuh berkembang. Saya kemarin ngobrol banyak dengan teman-teman CEO yang ada di Sulsel ini,” jelasnya.

“Basis ekonomi kita ini, basis UMKM, apalagi masyarakat Sulsel ini dikenal dengan pekerja keras dan memiliki saudagar-saudagar hebat sehingga sampai saat ini dampak-dampak itu dapat kita mitigasi,” sambungnya.

Darwisman menegaskan pertumbuhan ekonomi di Sulsel baik karena perkembangannya masih berada 5,2 persen dan inflasi 4,9 persen.

“Kenapa pertumbuhan ekonomi kita masih bagus, diposisi pertumbuhan ekonomi kita berada 5,2 persen masih tinggi, inflasi kita masih terkendali masih 4,9 persen,” tegasnya.

Darwisman mengatakan langkah yang diambilnya mendorong ekspor produk UMKM dan perbankan juga agar akses keuangan di permudah agar masyarakat tetap bisa.

“Kita bersama-sama pemerintah mendorong agar inflasi di Sulawesi Selatan ini tidak tinggi dan terus mendorong ekspor produk UMKM melalui kredit-kredit perbankan dengan baik dan terus membuka akses keuangan kepada masyarakat agar jualannya tetap jalan,” tutupnya.