Aksi Rampok dan Begal Belakangan Marak di Gresik, Forsis Desak Polisi Lakukan Tindakan Tegas
Berita Baru, Gresik – Maraknya tindak kriminal yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Santri mendapat sorotan khusus dari Forum Silaturrahmi Santri (Forsis) Gresik.
Ketua Forsis Gresik, Ahmad Shodiq menegaskan, pihaknya mendesak aparat penegak hukum agar lebih meningkatkan keamanan di Kota Santri dan memberikan tindakan tegas terukur serta berkesinambungan. Sebab, dengan tingginya tingkat kriminalitas yang terjadi, tentu sangat mengganggu ketentraman masyarakat.
“Pihak aparat penegak hukum harus lebih meningkatkan keamanan dan memberikan tindakan tegas terukur serta berkesinambungan untuk mewujudkan situasi yang aman bagi masyarakat,” tegasnya.
Shodiq menilai, tindak kejahatan lain sangat mungkin terjadi jika pelaku tindak kriminal tidak segera ditangkap, apalagi memasuki bulan suci Ramadhan seperti saat ini. Untuk itu, aparat kepolisian juga harus tegas menegakkan hukum sesuai aturan yang berlaku.
“Aparat penegak hukum jangan terkesan diam ditempat, harus tegas menegakkan hukum sesuai aturan yang berlaku, saya lihat dari kemarin marak begal, perampokan, sampai pencurian motor, dan banyak lagi yang terjadi di Kabupaten Gresik,” terangnya geram.
Dari data yang dihimpun mencatat sejak akhir pekan kemarin (9/4), setidaknya terjadi dua aksi curas hingga membuat para korban mengalami luka serius. Para bandit jalanan itu memanfaatkan jalanan tempat umum dengan kondisi panjang dan sepi menjadi lokasi favorit para pelaku dan rata-rata korbanya perempuan.
Terbaru, kasus penjambretan terjadi di Kecamatan Kebomas. Aksi penjambretan itu dialami oleh Nurul Asikin dan Sunarti. Keduanya mengalami keganasan para pelaku saat melintas dijalan Wahidin Sudiro Husodo pada Jumat pagi sekitar pukul 4.00 WIB.
“Tepat didepan kantor Dinas Kominfo, mendadak ada seorang bermotor menarik tas milik saudara saya,” kata Karis Singgih, saudara korban, Jumat (9/4) lalu
Kedua perempuan tersebut akhirnya jatuh dan mengalami luka serius. Uang tunai Rp 10 juta, perhiasan gelang dan dua buah handphone milik korban pun raib dibawa bandit jalanan berkendara motor tersebut.
“Keduanya masih menjalani rawat jalan dirumah sakit akibat benturan aspal,” keluhnya.
Atas peristiwa tersebut, uang tunai Rp 10 juta, perhiasan gelang dan dua buah handphone berhasil digasak bandit jalanan tersebut.
Tak sampai disitu, teror para bandit juga terjadi di Kawasan Industri Gresik (KIG) pada pagi kemarin (11/4). Sekitar pukul 6.00 WIB, seorang saksi mata bernama Than Herna melihat jambret bermotor melancarkan aksi. Mereka mengincar dua orang perempuan yang sedang berolahraga menggunakan sepeda gayuh disekitar lokasi.
“Tas korban ditarik hingga terjatuh. Kebetulan saya melintas di lokasi kejadian habis belanja dipasar,” ungkapnya. Dia menjelaskan bahwa para korban merupakan ibu dan anak.
“Sudah berusaha teriak, namun aksi jambret sangat cepat dan berhasil melarikan diri,” keluhnya.
Herna pun bergegas mengevakuasi korban ke Rumah Sakit terdekat. Sebab, salah seorang korban mengalami luka serius dibagian kepala.
“Harus lebih waspada saat berolahraga. Tidak perlu membawa barang-barang berharga,” pesannya.
Berbagai peristiwa tersebut sudah didengar Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga. Sayangnya, perwira dengan tiga balok dipundak itu masih membutuhkan waktu untuk menangkap pelaku.
“Mohon waktu, masih proses penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.