Pakistan Menyambut Baik Putaran Kedua Pembicaraan AS-Taliban
Berita Baru, Islamabad – Pakistan menyambut baik putaran kedua pembicaraan AS-Taliban sejak pengambilalihan terakhir atas Afghanistan, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan (MoFA).
Berbicara pada konferensi pers mingguan di ibu kota Islamabad pada hari Kamis (25/11), juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Asim Iftikhar menegaskan kembali posisi negaranya bahwa masyarakat dunia perlu terlibat dengan pemerintah Taliban.
“[Pembicaraan AS-Taliban] akan menyambut perkembangan, seperti yang telah kami katakan, mendorong dan mengadvokasi peningkatan keterlibatan masyarakat internasional dengan Afghanistan untuk membantu mengatasi tantangannya,” kata Iftikhar, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan Tom West akan tiba di ibu kota Qatar, Doha, untuk melakukan pembicaraan dua hari dengan para pejabat Taliban pekan depan, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Selasa (23/11) kemarin.
Price mengatakan agenda pembicaraan akan menjadi “kepentingan nasional vital” AS di Afghanistan, yang “termasuk kontraterorisme, yang mencakup perjalanan yang aman bagi warga AS dan bagi warga Afghanistan yang memiliki komitmen khusus kami, dan itu termasuk bantuan kemanusiaan dan situasi ekonomi negara”.
Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengkonfirmasi bahwa delegasi yang dipimpin oleh penjabat Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi telah berangkat ke Doha untuk melakukan pembicaraan.
“Delegasi senior yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Mawlawi Amir Khan Muttaqi berangkat ke Doha sore ini,” kata juru bicara kementerian luar negeri Abdul Qahar Balkhi.
“Delegasi tersebut terdiri dari perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kesehatan, Keuangan, Keamanan, dan Da Afghanistan Bank [bank sentral Afghanistan],” imbuhnya.
Pemerintah sementara Taliban telah berulang kali meminta bantuan internasional untuk membantu memerangi krisis kemanusiaan yang berkembang setelah pengambilalihan negara itu pada pertengahan Agustus.
AS membekukan aset bank sentral Afghanistan senilai $9,5 miliar setelah pengambilalihan, melumpuhkan kemampuan pemerintah untuk berfungsi di banyak bidang.
Pakistan telah mendesak masyarakat internasional untuk tidak ‘meninggalkan’ Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa pada Agustus. Islamabad, yang menampung hampir 3,5 juta pengungsi Afghanistan, khawatir bahwa krisis kemanusiaan akan berdampak luas.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengumumkan lebih dari $28 juta bantuan medis, makanan, dan bantuan kemanusiaan lainnya untuk tetangga baratnya.