Tingkatkan Ekonomi, Gus Yasin Dorong Warga Tempuran Kembangkan Potensi Lokal
Berita Baru, Jawa Tengah – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak warga Tempuran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora mengembangkan potensi lokal untuk meningkatkan pendapatan ekonomi.
Salah satunya adalah Waduk Tempuran yang memiliki beragam potensi wisata, Di antaranya wisata perahu dayung, aneka kuliner khas Blora, peternakan, serta wisata petik jambu kristal.
Saat berkunjung ke objek wisata tersebut, Sabtu (6/11), pria yang akrab disapa Gus Yasin itu mengatakan bahwa waduk Tempuran memiliki banyak fungsi.
Selain untuk keperluan irigasi pertanian, budidaya ikan tawar, keberadaan kawasan wisata Waduk juga dapat dikembangkan untuk pariwisata. Sektor ini bisa ditingkatkan dengan membuat paket-paket wisata.
Menurutnya, banyak potensi lokal di Desa Tempuran yang bisa menarik wisatawan dari berbagai daerah yang bisa dikemas menjadi paket wisata.
Paket yang ditawarkan beragam, mulai dari paket wisata perahu, petik buah, ragam kuliner khususnya kue serabi yang disajikan dengan beragam topping unik dan khas, juga bermacam olahan ikan tawar hasil budidaya warga setempat.
“Tadi saya menyeberang waduk menuju Kebun JKT, yaitu Kebun Jambu Kristal Tempuran. Jangan hanya jambu kristal, bisa juga dikembangkan anggur, durian, dan bisa juga peternakan sapi,” katanya.
Melihat potensi di sekitar waduk, termasuk Kebun JKT dan hamparan rumput gajah yang tumbuh subur. Menurutnya pemerintah desa dapat mengajak masyarakat membudidayakan sapi potong atau perah.
Apabila pemerintah desa dan masyarakat dapat memanfaatkan peluang ini, maka akan mendatangkan pendapatan ekonomi.
“Adanya pandemi Covid-19, sekarang masyarakat butuh dolan. Wisata Waduk Tempuran ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata masyarakat Blora dan sekitarnya. Namun demikian harus tetap dijaga protokol kesehatannya, selalu pakai masker dan menjaga jarak,” pinta Gus Yasin.
Kepala Desa Tempuran, Keman, menjelaskan waduk yang dibangun tahun 1916 oleh kolonial Belanda, saat ini tidak hanya berfungsi sebagai lahan penyimpanan air untuk keperluan pertanian dan perikanan.
Namun belakangan sudah dikembangkan menjadi arena pelatihan cabang dayung, dan kawasan wisata perahu naga, petik jambu kristal, wisata edukasi, serta sentra kuliner aneka olahan ikan.
“Seiring perkembangan zaman, Waduk Tempuran digunakan sebagai tempat wisata yang awalnya kuliner kemudian dengan adanya Pergub dan Perda (yang) mengarahkan desa-desa membuat desa wisata, sehingga pemerintah desa bergerak membuat wahana-wahana baru. Di Waduk Tempuran, ada wisata perahu, petik buah, dan nanti juga ada wisata edukasi,” ungkapnya.
Ia mengatakan, keberadaan kawasan wisata Waduk Tempuran telah mendongkrak ekonomi masyarakat, karena membuka lapangan kerja bagi warga Desa Tempuran dan sekitarnya.
Banyak warga yang bekerja di kawasan wisata Waduk Tempuran sehingga berdampak pada pendapatan ekonomi masyarakat, bahkan tingkat pendidikan warga juga naik.
Keman berharap, wisata petik buah di Kebun JKT akan menjadi ikon Blora sebagai penghasil buah jambu kristal berkualitas.
“Jangan sampai Blora ketinggalan dengan kabupaten lain seperti Bojonegoro dengan buah belimbingnya, Malang dengan apel, dan Demak yang populer dengan buah jambu airnya,” tukasnya.