Kemenparekraf Target Indonesia Jadi Tren Fesyen Muslim Dunia
Berita Baru, Jakarta – Deputi Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI luncurkan hasil riset fesyen yang dibukukan secara digital. Buku penelitian itu bertajuk “Indonesia Trend Forecast 2021/2022”.
“Kami mencoba memberikan rujukan beserta semangat dan optimisme kepada seluruh pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif salah satunya melalui peluncuran trend forecast ini,” ujar Kemenparekraf RI Sandiaga Uno, dalam keterangannya sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (9/4).
Sandiaga mengatakan bawa ke depan akan dibentuk wadah interaksi antar desainer fesyen dan dengan pelaku kreatif lain. Menurutnya, riset yang berisi panduan dan inspirasi dalam bentuk, desain, warna, hingga ilustrasi yang sesuai dengan selera pasar yang akan datang ini diharapkan menjadi rujukan bagi pelaku industri, desainer, maupun akademisi.
Deputi Kebijakan Strategis, R. Kurleni Ukar mengungkapkan, “New Beginning” diambil sebagai tema besar buku hasil riset yang disusun oleh tim Indonesia Trend Forecast (ITF) itu. ITF itu sendiri merupakan tim riset dan pengembangan kolaboratif yang terdiri dari para ahli, praktisi, dan akademisi berpengalaman di industri kreatif Indonesia.
Selain itu, tim ITF juga didukung berbagai asosiasi profesi dari berbagai bidang seperti fesyen (Indonesia Fashion Chamber), desain interior (Himpunan Desainer Interior Indonesia), desain produk (Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia), tekstil (Komunitas Tekstil ITB), serta grafis (Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia).
“Pengumpulan data dilakukan baik langsung dari lapangan, menelaah data dari berbagai sumber, lalu diolah menjadi suatu pendekatan strategis yang dapat diimplementasikan,” kata Kurleni Ukar.
Kurleni Ukar menambahkan, untuk menghasilkan arahan kreatif yang tepat, serangkaian Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dengan para ahli juga dilakukan secara intensif. Pada tahun keempat peluncuran “Fashion Trend” ada situasi yang berbeda. Pandemi COVID-19 tentu telah banyak mengubah pola hidup masyarakat dan memberikan pukulan bagi perekonomian khususnya parekraf.
Parekraf melihat, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia ditarget menjadi pusat fesyen muslim di dunia. Hal ini, lanjutnya, akan sangat mungkin dicapai karena tren ekspor fesyen muslim di tanah air terus tumbuh hingga menduduki peringkat tiga dunia.
Subsektor fesyen saat ini, menjadi subsektor kedua tertinggi dengan kontribusi sebesar 18 persen pada 2019. Tidak hanya itu, dunia fesyen juga mampu menyerap lebih dari 4,4 juta tenaga kerja pada 2019. Dari sisi ekspor, industri fesyen juga tak kalah bersaing dengan komoditas ready to wear yang paling mendominasi.
Kemenparekraf juga berinisatif menyelenggarakan Webinar Fesyen Tren 2021/2022, dalam rangka menyambut Hari Kartini 2021. Kegiatan itu akan berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan. Tema yang akan diangkat dalam webinar adalah ”Bertajuk Menjadi Ibu Kreatif di Masa Sulit“ dan bertempat di Grand Ballroom, Grand Hyatt Jakarta.
Kemenparekraf menaruh harapan, Webinar yang baru pertama kali diselenggarakan ini mampu memberi optimisme dan semangat baru bagi pelaku industri, desainer, maupun akademisi bidang fashion yang mengalami berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengelola usaha di tengah pandemi Covid-19. (MKR)