Vaksinolog: Kandungan Vaksin Aman Bagi Tubuh
Berita Baru, Jakarta – Dokter Penyakit Dalam dan Vaksinolog Dirga Sakti Rambe dalam diskusi bertajuk ‘Mengapa Vaksin Penting? Perlukah untuk Orang Dewasa’ yang diselenggarakan di Media Center KPCPEN, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mengatakan vaksin aman diberikan kepada masyarakat.
Hal itu karena kandungan vaksin utama yang kerap kali diberikan kepada masyarakat dari berbagai umur biasanya terdiri dari empat komponen yakni Antigen, Ajuvan, Preservatif, dan Stabilizer.
“Jadi dapat dipastikan melakukan kegiatan vaksinasi aman bagi masyarakat,” kata Dirga, Kamis (15/10). “Melurus informasi yang beredar, pada prinsipnya bahwa kandungan vaksin yang utama adalah empat hal tersebut,” sambungnya.
Ia menerangkan, komponen utama yang harus dimiliki oleh vaksin adalah antigen yang merupakan mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan. Adanya komponen ini akan membuat tubuh menjadi kebal terhadap ancaman penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme.
“Antigen yang nanti akan dikenali oleh tubuh sehingga tubuh membentuk antibodi,” katanya.
Kedua, komponen ajuvan adalah suatu zat yang akan memperkuat imunogenisitas vaksin di dalam tubuh. Sehingga, vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh dapat memperkuat tubuh dalam melawan setiap virus atau bakteri yang masuk.
“Zat ini sudah dipergunakan oleh produsen obat selama beberapa dekade untuk mendorong optimalisasi suatu vaksin,” tambah Dirga.
Tiga, komponen preservatif yakni suatu zat yang dicampur ke dalam vaksin untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang telah dilemahkan. Zat ini akan memastikan mikroorganisme yang telah mati, tidak akan bangkit kembali untuk menyakiti manusia.
Empat, komponen stabilizer yakni suatu zat yang menjaga efektivitas vaksin selama masa penyimpanan. Dengan begitu, ketika dalam penyimpanan beberapa waktu kualitas vaksin dapat terjamin. Khasiat dari vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia tetap mujarab.
“Semua kandungan vaksin dipastikan isinya aman jadi jangan membayangkan isinya yang macam-macam yang aneh-aneh,” katanya.
Disamping itu, proses pembuatan vaksin pun memakan waktu yang cukup lama bisa sampai bertahun-tahun. Karena, memerlukan serangkaian uji klinis bertahap yang dilakukan oleh para ilmuwan yang ahli dalam pembuatan vaksin.
“Hal ini membuktikan, vaksin merupakan suatu produk kesehatan yang aman bagi tubuh,” jelasnya.
Dalam merangkai uji cobanya pun memerlukan perhitungan yang cermat dari para ilmuwan yang menciptakan suatu vaksin. Harus dilakukan secara terukur dengan dilandasi oleh kajian yang mendalam ketika melakukan proses pembuatan sebuah vaksin.
“Prosesnya amat sangat panjang dan mulai dari penelitian pada hewan. Kemudian, pada manusia yang jumlahnya puluhan, ratusan, sampai ribuan orang,” tuturnya.
Berkat diberikanya vaksin,secara statistik dapat mengurangi jumlah kematian orang yang terkena penyakit berbahaya hingga 90 persen. Hal ini membuktikan bahwa, vaksin benar membawa dampak positif kepada kehidupan masyarakat di berbagai pelosok dalam negeri.
“Buktinya membandingkan, berbagai macam penyakit antara sebelum dan sesudah era vaksin terjadi penurunan yang luar biasa,” pungkasnya.
Turut tampil sebagai narasumber diskusi Dokter Penyakit Dalam dan Vaksinolog Dirga Sakti Rambe dan Anggota Yayasan Orang Tua Peduli Purnamawati Sujud.