Sri Mulyani Sebut Indonesia Dapat Melewati Zona Kontraksi Ekonomi
Berita Baru, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut perekonomian Indonesia sudah menunjukkan pemulihan pada kuartal ketiga.
Pemulihan perekonomian tersebut terlihat pada kuartal kedua yang mengalami kontraksi 5,3 persen.
“Kalau kita lihat pada kuartal kedua perekonomian mengalami kontraksi 5,3 kita sudah menunjukkan pemulihan pada kuartal ketiga,” kata Sri Mulyani dalam peluncuran santripreneur berbasis kelapa sawit Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia secara daring, Kamis (1/10).
Oleh sebab itu, Sri Mulyani berharap pemulihan perekonomian akan tetap terjaga.
“Dan kita berharap pemulihan ini akan terus kita jaga sehingga indonesia bisa melewati zona kontraksi dan sekaligus bisa melewati dan menangani covid-19 itu sendiri,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan, dirinya memahami bahwa pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia telah mencapai lebih dari 33,8 juta yang mengalami positif covid-19 dengan kematian mortalitas telah mencapai 1 juta.
Pandemi ini, kata Sri Mulyani, memberikan dampak yang luar biasa terhadap seluruh kehidupan masyarakat dan perekonomian serta keuangan. Banyak ekonomi di dunia mengalami kontraksi sangat dalam akibat pandemi covid-19.
Hal tersebut dikarenakan untuk menangani pandemi covid-19 perlu dilakukan langkah-langkah di bidang kesehatan yang memiliki dampak yang sangat besar kepada kegiatan sosial ekonomi.
Sejauh ini pemerintah telah mengucurkan hampir 700 triliun anggaran untuk menangani pandemi covid-19.
“Hampir 700 triliun anggaran pemerintah yang dilakukan untuk menangani covid ini dari mulai bidang kesehatan melindungi lebih dari 60 juta penduduk Indonesia melalui bantuan sosial dan juga dukungan kepada umkm maupun kepada dunia usaha agar mereka dapat bertahan dan bangkit kembali akibat covid,” ucap Sri Mulyani.
Oleh sebab itu, pemerintah pusat akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan seluruh para stakeholder masyarakat serta dunia usaha agar Indonesia mampu bangkit kembali.