China Luncurkan Rencana Aksi Nasional untuk Perbaiki Perlindungan Anak Migran
Berita Baru, Beijing – Untuk pertama kalinya, China meluncurkan rencana aksi nasional yang dirancang khusus untuk meningkatkan perawatan dan perlindungan anak-anak migran, ungkap Kementerian Urusan Sipil China pada Selasa (3/9/2024), seperti dilansir dari laman Xinhua News.
Dirilis bersama oleh 21 departemen, rencana itu menetapkan daftar centang (checklist) dasar perihal layanan yang dapat diakses oleh anak-anak migran di lokasi tempat tinggal mereka. Daftar itu memerinci 19 poin dalam enam bidang utama, termasuk keperawatan, pendidikan, perawatan kesehatan, dan perumahan.
Rencana itu juga mewajibkan otoritas daerah di seluruh negara itu untuk membuat dan merilis daftar centang lokal yang didasarkan pada daftar centang dasar nasional.
Daftar centang lokal harus memberikan informasi yang mendetail perihal subjek yang ditargetkan dan layanan-layanan spesifik, memastikan bahwa cakupan dan tingkat implementasinya tidak lebih rendah dari persyaratan yang diuraikan dalam daftar centang dasar.
Sistem pemantauan dan skrining yang menyasar anak-anak migran akan dibentuk untuk secara aktif menawarkan bantuan dan kunjungan rutin bagi mereka yang menghadapi kesulitan dalam kehidupan keluarga, disabilitas fisik, tidak memiliki perwalian, tunawisma, masalah psikologis atau perilaku, serta mereka yang mencari bantuan, dalam upaya untuk melindungi hak-hak sah mereka.
China akan menggenjot upaya untuk membangun jaringan akar rumput terkait perawatan dan perlindungan anak-anak migran dengan fokus pada pengembangan institusi-institusi tingkat kota dan wilayah bagi pendampingan dan perlindungan anak di bawah umur, dan pendirian stasiun-stasiun di kota kecil (township) dan lingkungan untuk perlindungan mereka.
Berbagai upaya juga akan dilakukan untuk merencanakan dan menata fasilitas layanan publik untuk anak-anak, dan meningkatkan jumlah pusat layanan untuk anak-anak di area permukiman.
Anak-anak migran, yang menyertai orang tua mereka sebagai pekerja migran dan tinggal di berbagai lokasi untuk jangka waktu yang lama, kerap kali menghadapi berbagai tantangan dalam mengakses layanan publik esensial seperti pendidikan, perawatan kesehatan, dan kesejahteraan sosial.