Sekjen Taufik Dorong Kolaborasi Cegah Radikalisme Masuk Desa
Berita Baru, Ternate – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid berharap isu-isu radikalisme hingga terorisme tidak masuk ke pedesaan.
Di antaranya yang sangat dikhawatirkan adalah ketika isu yang bertentangan dengan pemerintah ini merambah ke pelosok desa tertinggal, terdepan, dan terluar.
“Kita bicara daerah transmigrasi yang jauh. Ini kalau tidak diurus, maka sangat rentan dengan penyebaran paham radikalisme itu,” kata Taufik dalam acara Musyawarah III Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Maluku Utara dan Bacarita Kerukunan untuk Maluku Utara Damai pada Pemilu 2024 di Ternate, Selasa (18/7).
Paham radikal maupun isu terorisme sangat berbahaya dan bertentangan dengan sistem demokrasi yang selama ini dijalankan pemerintah Indonesia.
Oleh karena itu, Taufik Madjid mengimbau seluruh pihak baik pemerintah pusat maupun daerah saling berkolaborasi untuk menghindari terjadinya persebaran paham tersebut.
“Kita sangat berkepentingan menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat kita, warga desa supaya jauh dari nilai-nilai atau semangat yang selama ini berseberangan dengan pemerintah, mulai radikalisme hingga terorisme dan seterusnya,” tegas Taufik.
Seperti diketahui, daerah tertinggal maupun transmigrasi berada di lokasi yang cukup jauh dari jangkauan. Meskipun tetap dijadikan sebagai objek yang diprioritaskan untuk diperhatikan oleh Kemendes, namun perlu pula kerja sama dengan K/L lain untuk menghindari terjadinya penyebaran isu-isu radikalisme.
Lebih lanjut, Taufik Madjid menjelaskan pentingnya asas keadilan, tidak hanya pemerataan antarumat beragama. Sebab setiap desa maupun warga memiliki kondisi yang berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan.
“Kita bicara tentang justice tentang keadilan. Semua agama mengajarkan kebaikan. Di Kristen juga bicara itu ‘beranakcuculah kamu seperti bintang di langit dan pasir di laut untuk saling pelihara di antara kamu’,” ujarnya.
“Al-Qur’an juga mengajarkan ‘Fantasyiru fil ardh. Setelah kamu bersatu dalam prinsip, di luar kamu mencari rezeki’. Semua agama mengajarkan itu tapi di luar mau mencari apa kalau di luar tidak ada apa-apa. Maka harus justice dan harus kuat di situ,” sambung Taufik.
Dalam forum ini hadir beberapa undangan di antaranya Kakanwil Agama Malut, Kajati Malut, Kaban Kesbangpol, dan Danrem. Selain itu hadir pula organisasi mahasiswa dan pemuda.