Kerusuhan Prancis Meningkat: 45 Ribu Polisi dan Kendaraan Lapis Baja Dikerahkan
Berita Baru, Paris – Kerusuhan di Prancis semakin mengganas dan memaksa Kepolisian Prancis untuk mengerahkan 45 ribu personel beserta kendaraan lapis baja pada Sabtu (1/7/2023).
Dilansir dari Reuters, ini merupakan hari keempat kerusuhan yang meletus akibat penembakan oleh polisi terhadap seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun.
Kejadian ini telah menjadi krisis terbesar yang dihadapi oleh Presiden Emmanuel Macron sejak memimpin. Bahkan Macron mengeluarkan permintaan kepada semua platform media sosial untuk menghapus video yang menampilkan penembakan terhadap remaja tersebut.
Kerusuhan di Prancis saat ini telah meluas dan menyebar ke kota-kota seperti Marseille, Lyon, Toulouse, Strasbourg, Lille, dan Paris.
Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin, mengungkapkan bahwa sebanyak 270 orang ditangkap pada Jumat (30/6) malam, sehingga jumlah totalnya mencapai lebih dari 1.100 orang sejak kerusuhan pecah.
Dari jumlah penangkapan tersebut, terdapat 80 orang di kota selatan Marseille, kota terbesar kedua di Prancis dan tempat tinggal banyak orang keturunan Afrika Utara.
Kejadian sebelumnya terjadi saat polisi Prancis menembak seorang remaja berusia 17 tahun keturunan Aljazair dan Maroko bernama Nahel di Nanterre pada hari Selasa (27/6). Nahel diketahui sedang mengemudi mobil ketika ia dipaksa berhenti oleh polisi karena diduga melakukan pelanggaran lalu lintas.
Awalnya, polisi melaporkan bahwa seorang petugas menembak Nahel karena mobilnya mengarah ke arah petugas polisi. Namun, kronologi ini terbukti palsu setelah video kejadian tersebut menyebar di media sosial.
Akibat insiden ini, seorang petugas polisi setempat sedang diselidiki atas tuduhan pembunuhan terhadap remaja tersebut. Tindakan ini menjadi pemicu kerusuhan yang semakin memanas dan meluas hingga saat ini.