Pakar WHO Pertimbangkan Kesiapan Dunia untuk Akhiri Darurat COVID
Berita Baru, Internasional – Sebuah panel ahli kesehatan global akan bertemu pada hari Kamis (4/5/23) untuk memutuskan apakah COVID-19 masih merupakan keadaan darurat berdasarkan aturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , status yang membantu mempertahankan fokus internasional pada pandemi tersebut.
WHO pertama kali memberi COVID tingkat kewaspadaan tertinggi pada 30 Januari 2020 dan sejak saat itu panel terus menerapkan label tersebut pada pertemuan yang diadakan setiap tiga bulan.
Namun, sejumlah negara baru-baru ini mulai mencabut keadaan darurat domestiknya, seperti Amerika Serikat.
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia berharap untuk mengakhiri keadaan darurat internasional tahun ini.
Penasihat WHO dan pakar eksternal mengatakan, belum ada konsensus tentang cara panel itu memutuskan.
“Kedaruratan mungkin saja berakhir, tetapi sangat penting untuk menyampaikan bahwa COVID tetap menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang kompleks,” kata Profesor Marion Koopmans, ahli virologi Belanda yang tergabung dalam panel WHO, sebagaimana dilansir Reuters.
Dia menolak untuk berspekulasi lebih jauh menjelang diskusi, yang bersifat rahasia.
Salah satu sumber yang dekat dengan negosiasi mengatakan pencabutan label “darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional”, atau PHEIC, dapat berdampak pada pendanaan global atau upaya kolaborasi.
Yang lain mengatakan bahwa virus yang tidak dapat diprediksi membuat sulit untuk dihubungi pada tahap ini.
“Kami belum keluar dari pandemi tetapi kami telah mencapai tahap yang berbeda,” kata Profesor Salim Abdool Karim, pakar COVID terkemuka yang sebelumnya memberi nasihat kepada pemerintah Afrika Selatan dalam menanggapinya.
Karim, yang tidak termasuk dalam panel WHO, mengatakan jika status darurat dicabut, pemerintah harus tetap mempertahankan program pengujian, vaksinasi, dan pengobatan.
Yang lain mengatakan sudah waktunya beralih ke hidup dengan COVID sebagai ancaman kesehatan yang sedang berlangsung, seperti HIV atau tuberkulosis.
“Semua keadaan darurat harus diakhiri,” kata Lawrence Gostin, seorang profesor hukum di Universitas Georgetown di Amerika Serikat yang mengikuti WHO.
“Saya berharap WHO mengakhiri darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Jika WHO tidak mengakhirinya [kali ini], maka pasti pada pertemuan komite darurat berikutnya.”