Jelang Kongres Nasional Partai Komunis China, Xi Jinping Diperkirakan Lanjut Pimpin China
Berita Baru, Beijing – Partai Komunis China, sebagai partai yang paling berkuasa di China, dikabarkan berencana akan mengamandemen konstitusinya pada saat melakukan Kongres Nasional, yang rencananya akan digelar 16 Oktober 2022.
“Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China pada hari Jumat mengadakan pertemuan untuk membahas dokumen yang akan diserahkan untuk dibahas pada sesi pleno ketujuh Komite Sentral Partai Komunis China ke-19,” kata laporan kantor berita China, Xinhua, Jumat (9/9).
Dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China, Xi Jinping, rapat tersebut membahas draft laporan Komite Sentral Partai Komunis China ke-19 kepada Kongres Nasional Partai Komunis China ke-20, draft amandemen Konstitusi Partai Komunis China, dan draft laporan kerja oleh Partai Komunis China ke-19.
Laporan itu tidak merinci bagaimana perubahan draft amandemen konstitusi yang dimaksud.
“Juga ditinjau pada pertemuan tersebut adalah laporan tentang pelaksanaan keputusan delapan poin tentang perbaikan Partai dan perilaku pemerintah oleh Biro Politik Komite Sentral BPK ke-19, dan laporan tentang pekerjaan memperbaiki praktik formalitas yang tidak berguna dan mengurangi beban di akar rumput sejak Kongres Nasional BPK ke-19,” imbuh Xinhua, tanpa merinci delapan poin yang dimaksud.
Banyak pengamat politik dan hubungan internasional menilai bahwa Xi Jinping akan kembali memimpin China untuk periode lima tahunan yang ketiga.
Jika demikian, maka Xi Jinping akan tercatat sebagai pemimpin China yang paling kuat, bahkan melampau pendiri Republik Rakrat China Mao Zedong.
Amandemen konstitusi partai terakhir kali dilakukan pada tahun 2017 untuk mengabadikan “Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik Tiongkok”, sebagai mana dilansir dari Reuters.
Pengamat politik mengatakan satu kemungkinan adalah amandemen tentang gagasan ideologi pemikiran Mao Zedong menjadi ideologi pemikiran Xi Jinping.
Kemungkinan kecil, beberapa pakar telah menyarankan bahwa konstitusi dapat mengembalikan posisi tertinggi ketua partai, yang dihapuskan pada tahun 1982.
Untuk diketahui, konstitusi partai hanya dapat diubah selama kongres sekali dalam lima tahun.