Taliban Berlakukan Kebijakan Penggunaan Cadar untuk Perempuan Afghanistan
Berita Baru, Internasional – Di bawah dekrit yang telah disahkan oleh pemerintahan Taliban, para perempuan di Afghanistan diwajibkan untuk mengenakan cadar.
Melansir dari BBC, setiap permepuan yang tidak mematuhi aturan tersebut akan dipenjara selama tiga hari.
Taliban memberlakukan burka, sebuah pakaian yang menutup seluruh anggota tubuh tanpa terkecuali, sejak pemerintahan mereka pada 1990-an. Tapi aturan itu tidak diberlakukan kembali sejak pengambilalihan kekuasaan tahun lalu.
Banyak wanita di Afghanistan sudah mengenakan burka tetapi beberapa, terutama di daerah perkotaan, hanya mengenakan penutup rambut sederhana.
Dekrit itu disahkan oleh Kementerian Taliban untuk Pencegahan Kejahatan dan Promosi Kebajikan.
Para pejabat Taliban menggambarkan dekrit itu sebagai “saran” tetapi menetapkan serangkaian langkah-langkah khusus untuk siapa pun yang tidak mematuhi:
Pertama-tama rumah mereka akan dikunjungi dan suami, saudara laki-laki atau ayah mereka akan diajak bicara. Yang kedua, wali laki-laki mereka akan dipanggil ke kementerian. Yang ketiga, wali laki-laki akan dibawa ke pengadilan dan bisa dipenjara selama tiga hari, jika peraturan tidak dipatuhi.
Al-Qur’an, kitab suci Islam, memberitahu Muslim – pria dan wanita – untuk berpakaian sopan. Kesopanan laki-laki dimaknai sebagai menutupi daerah dari pusar sampai lutut. Bagi perempuan, umumnya, menutup seluruh anggota tubuh sesuatu kecuali wajah, tangan dan kaki mereka ketika bertemu dengan laki-laki yang bukan mahram nya.
Namun, ada banyak perdebatan dalam Islam mengenai penafsiran tersebut yang dinilai terlalu ketat. Hal ini menyebabkan perbedaan pengertian antara hijab (secara harfiah berarti “menutup diri” dalam bahasa Arab) dan niqab (artinya “cadar penuh”).
Jilbab biasanya dimaknai dengan selendang yang menutupi rambut dan leher, sedangkan niqab adalah kerudung untuk wajah yang membuat area sekitar mata tetap bersih. Ini dikenakan dengan jilbab atau abaya yang menyertainya, jubah panjang penuh, dan kadang-kadang dengan kerudung mata transparan yang terpisah. Sementara burka menutupi seluruh wajah dan tubuh, hanya menyisakan layar mesh untuk melihat.
Banyak aturan ketat yang diberlakukan oleh Taliban dalam kehidupan sehari-hari yang ditargetkan kepada para perempuan Afghanistan.
Selain mengatur cara berpakaian, Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban telah menjadi satu-satunya negara di dunia yang secara terbuka membatasi pendidikan berdasarkan gender – titik utama dalam upaya Taliban untuk mendapatkan legitimasi internasional.
Anak perempuan dilarang mengenyam pendidikan menengah, kementerian urusan perempuan dibubarkan, dan dalam banyak kasus perempuan tidak diizinkan bekerja.